Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surakarta - Mendiang GRAy Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Koesoemowardhani merupakan putri Mangkunegaran yang cukup fenomenal. Dia dikenal sebagai wanita yang hidup dalam nuansa budaya Jawa yang kental.
Gusti Noeroel dengan tubuhnya yang gemulai mahir menari. Dia pernah menari di hadapan Ratu Wilhelmina di Belanda sebagai kado pernikahan Putri Juliana. Ratu Belanda yang kagum atas penampilan tari itu lantas memberikan julukan de bloem van Mangkunegaran, yang berarti bunga dari Mangkunegaran.
Meski hidup dalam nuansa budaya yang kental, Gusti Noeroel juga seorang penikmat lagu-lagu Barat. "Beliau mendengarkan musik barat melalui piringan hitam," kata peneliti sejarah, Heri Priyatmoko, Rabu, 11 November 2015. Kebetulan, orang tua Gusti Noeroel mengizinkannya untuk memiliki piringan hitam lengkap dengan gramafon.
BACA: Gusti Noeroel dan Kisah Pacarannya, Dilarang Makan Nasi
Kondisi itu membuat telinga Gusti Noeroel cukup akrab dengan lagu-lagu milik Connie Francis, Bing Crosby, Nat King Cole, hingga Lennon Sisters. Menurut Heri, Gusti Noeroel juga menyempatkan diri berjalan-jalan di toko piringan hitam di kawasan Pasar Gedhe setiap ada lagu baru.
Bahkan istana yang megah itu juga sempat memiliki sebuah kelompok musik hawaiian. Kelompok musik itu diprakarsai oleh sejumlah bangsawan yang juga menjadi penikmat musik-musik Barat.
Meski demikian, Gusti Noeroel masih tetap menjadi seorang bangsawan yang mengikuti berbagai aturan di dalam istana. "Harus menjaga sikap, perilaku, serta penampilan," ujar Heri. Itu sebabnya, banyak pria yang jatuh hati kepada Gusti Noeroel, yang dikenal memiliki paras ayu.
AHMAD RAFIQ
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini