Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono mengatakan pemenuhan asupan gizi balita menjadi upaya untuk menekan angka stunting di Ibu Kota. Pemprov DKI terus menjalankan program stunting yang berhubungan dengan penanganan kondisi miskin ekstrem di Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya akan keliling ke lima wilayah, termasuk untuk melihat miskin ekstrem,” kata Heru Budi di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Triputra Persada Hijau, Jakarta Utara, Selasa, 31 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di Jakarta, kata Heru, Pemprov DKI sudah banyak memberikan jaminan kesehatan, jaminan pendidikan bahkan transportasi. “Ada lansia, ada jaminan sekolah anak, pemberian makanan tambahan yang tiap keluarga itu mendapat ada telur, ayam, daging, dan itu mudah-mudahan bermanfaat,” ujarnya.
Ia menegaskan Pemprov DKI konsisten menangani stunting dan kemiskinan ekstrem. “Terus kita lakukan,” kata dia.
Menurunnya jumlah kasus stunting tidak lepas dari peran para kader di Semper Barat, Cilincing, yang gencar melakukan program Sebar Cinta (Semper Barat Cegah Stunting Balita).
Kondisi stunting ditandai dengan tinggi badan yang di bawah standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO) pada anak usia di bawah lima tahun (balita).
Baca: Warga Miskin Ekstrem di Jakarta Naik pada 2022, BKKBN Seharusnya Tidak Ada
Meski ditemukan anak yang tingginya di bawah standar WHO, mereka tumbuh ceria dan normal. "Anak- anaknya ceria cuma kadang tinggi badannya agak kurang, tadi ada yang kurang 2 cm, 3cm, kurang 1 cm dari standar WHO,” ucap Heru Budi.
Kepala Sekretaris Kepresidenan itu meninjau langsung kondisi stunting dan penanganannya di Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara bersama Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dan Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana.
"Di Cilincing ini kader di kelurahan yang membantu itu aktif, waktu ditemukan 777 bayi dengan status rawan stunting,” katanya.
Ia mengatakan dengan adanya Lurah, Camat, Wali Kota, serta dinas terkait yang turun langsung, tingkat keberhasilan penurunan angka stunting cukup baik.
“Di Cilincing sudah lulus kira-kira 134 bayi atau 17 persen. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat," ujarnya.
Selain itu, Heru Budi Hartono mengajak para orang tua untuk berperan aktif dan membekali diri agar bisa merawat anak dengan baik, bahkan sejak anak berada dalam kandungan. “Para orang tua harus punya pendidikan merawat anak, terkait gizi makanan, kesehatannya, dan ibunya harus dijaga kesehatannya,” ucap dia.