Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
LELAKI itu hanya punya satu mi-mik: sedih. Keceriaannya, yang selalu hadir ke mana pun dia pergi, tiba-tiba saja hilang. Lidah le-la-ki itu, Gatot Fajar Suryono, kelu. Peneliti Badan Pengkajian dan Penerap-an Teknologi (BPPT) yang sudah berburu gempa di berbagai pelosok Indonesia itu termangu menatap sebuah kampung yang sekarat: Piyungan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo