Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Ibunda Jokowi Meninggal Karena Kanker Tenggorokan, Ini Faktor Risiko dan Pencegahannya

Ibunda Jokowi meninggal pada Rabu, 25 Maret 2020 karena kanker tenggorokan yang dideritanya selama 4 tahun terakhir

26 Maret 2020 | 06.00 WIB

Joko Widodo meminta doa restu pada ibundanya, Sudjiatmi. Foto: Facebook/Jokowi
Perbesar
Joko Widodo meminta doa restu pada ibundanya, Sudjiatmi. Foto: Facebook/Jokowi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ibunda Presiden Jokowi Sujiatmi Notomiharjo meninggal pada Rabu, 25 Maret 2020 pukul 16.45. Ibunda Jokowi meninggal di usia 77 tahun di Rumah Sakit Tentara Slamet Riyadi, Solo, setelah berjuang melawan kanker tenggorokan selama 4 tahun. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Beliau sudah lama sakit kanker tenggorokan," ucap Staf Khusus Presiden Dini Shanti Purwono kepada wartawan, Rabu 25 Maret 2020. Pemakaman ibunda Jokowi dijadwalkan pada Kamis, 26 Maret 2020 pukul 13.00 di area pemakaman keluarga di Mundu, Karanganyar, Solo. Makamnya tepat bersebelahan dengan sang suami, Widjiatno Notomiharjo. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kanker tenggorokan mengacu pada tumor kanker yang berkembang di tenggorokan (faring), kotak suara (laring) atau amandel. Melansir laman Mayo Clinic, tanda dan gejala kanker tenggorokan dapat meliputi, batuk, perubahan suara jadi serak atau tidak berbicara dengan jelas, kesulitan menelan, sakit telinga, benjolan atau luka yang tidak sembuh, sakit tenggorokan, dan penurunan berat badan

Hingga kini tidak jelas apa yang menyebabkan mutasi yang menyebabkan kanker tenggorokan. Tetapi dokter telah mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker tenggorokan termasuk; penggunaan tembakau, termasuk merokok dan mengunyah tembakau, penggunaan alkohol berlebihan, virus yang ditularkan secara seksual disebut human papillomavirus (HPV), pola makan yang kurang buah dan sayuran, dan enyakit refluks gastroesofagus (GERD)

Meski belum ada cara yang terbukti untuk mencegah kanker tenggorokan terjadi, tetapi untuk mengurangi risiko kanker tenggorokan, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini. 

1. Berhenti merokok atau jangan mulai merokok
Jika Anda merokok, berhentilah. Jika Anda tidak merokok, jangan mulai. Berhenti merokok bisa sangat sulit, jadi dapatkan bantuan. Dokter Anda dapat mendiskusikan manfaat dan risiko dari banyak strategi berhenti merokok, seperti obat-obatan, produk pengganti nikotin, dan konseling.

2.Minum alkohol
Jika Anda memilih untuk minum alkohol, lakukan dalam jumlah sedang. Untuk orang dewasa yang sehat, itu berarti hingga satu gelas sehari untuk wanita dari segala usia dan pria yang berusia lebih dari 65 tahun, dan hingga dua kali minuman sehari untuk pria berusia 65 tahun ke bawah.

3. Makanan sehat
Pilih makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran. Vitamin dan antioksidan dalam buah dan sayuran dapat mengurangi risiko kanker tenggorokan. Makanlah beragam buah dan sayuran berwarna.

4. Lindungi diri Anda dari HPV
Beberapa kanker tenggorokan diperkirakan disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) yang ditularkan secara seksual. Anda dapat mengurangi risiko HPV dengan membatasi jumlah pasangan seksual Anda dan menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks. Anda juga perlu pertimbangkan vaksin HPV, yang tersedia untuk laki-laki dan perempuan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus