Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Madiun - Sebagian warga Madiun, Jawa Timur memanfaatkan Idul Adha untuk mengumpulkan daging hewan kurban. Mereka rela menunggu beberapa jam dan berdesakan meski tanpa kupon maupun tidak terdata sebagai penerima daging.
"Mumpung ada kesempatan," kata Supartini saat antre pembagian daging kurban di pelataran Masjid Al-Mujahidin, Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Senin siang, 12 September 2016.
Supartini warga Desa Dimong, Kecamatan/Kabupaten Madiun. Dia sengaja pergi ke Kota Madiun--sekitar 14 kilometer dari desanya--mengendarai sepeda kayuh demi mendapat daging daripanitia kurban di Masjid Al-Mujahadin. "(Hewan kurbannya) di sini paling banyak," ucap dia.
Sebanyak 13 ekor sapi dan 15 ekor kambing disembelih di tempat itu. Dari jumlah hewan kurban tersebut Supartini menilai peluang mendapatkan daging kurban cukup tinggi. Sebelum proses pembagian daging di Masjid Al-Mujahidin berlangsung ia mendatangi lokasi penyembelihan hewan kurban yang lain.
Perempuan itu ikut antre di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 dan SMPN 13 Kota Madiun. Meski tanpa kupon pengambilan dari panitia, Supartini menerima beberapa iris daging sapi dan tulang. "Nanti saya masak sop," ujarnya kepada Tempo.
Sedangkan daging yang mungkin diterima dari panitia kurban Masjid Al-Mujahidin akan disimpan dulu di lemari es. Beberapa akan dimasak untuk lauk. "Harapan saya panitia memberikan daging karena saya lama antre di sini," kata Supartini sembari menyatakan bahwa dirinya juga menerima jatah daging dari panitia kurban di desanya.
Agung Budiarto, panitia kurban di Masjid Al-Mujahidin, mengatakan prioritas utama pembagian daging kurban ditujukan kepada pemegang kupon. Sebab, mereka telah masuk data sesuai dengan jumlah hewan yang disembelih. "Kasihan kalau dialihkan dan belum tentu sesuai target sasaran (fakir miskin)," kata dia.
Namun, apabila warga pemegang kupon tidak mengambil jatahnya hingga menjelang maghrib maka penerima daging kurban dapat dialihkan. Hal itu sesuai kesepakatan panitia beberapa waktu lalu. "Kalau tidak terbagi semua justru eman-eman," ujar Agung.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Baca Juga
Karena Gatot, Reza Artamevia Berubah Total? Ini yang Terjadi
Gatot Dituduh Memperkosa: Titisan Malaikat & Korban Hamil
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini