Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menciptakan net zero emission (NZE) pada 2060, atau lebih cepat. Saat ini pemerintah tengah menyusun peta jalan (roadmap) untuk menghadapi berbagai tantangan dan risiko perubahan iklim di masa mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami telah menyiapkan peta jalan transisi menuju energi netral mulai tahun 2021 sampai 2060 dengan beberapa startegi kunci," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM hari ini, Rabu, 13 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam menerapkan target nol emisi, pemerintah sudah menyiapkan lima prinsip utama. Beberapa poin itu adalah peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengurangan energi fosil, penggunaan kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri, serta pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS).
Pada 2050, pemerintah mengharapkan pemanfaatan EBT bisa mencapai 87 persen dan dibarengi penghentian penjualan mobil konvensional berbahan bakar fosil. Ini artinya, mulai 2050 mobil bensin sudah tidak akan dijual dan bakal digantikan dengan kendaraan bertenaga listrik.
Sementara di tahun 2027, pemerintah Indonesia menargetkan penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air sudah sebanyak 2 juta unit untuk mobil dan 13 juta unit untuk motor. Sehingga pada 2060, Indonesia diharapkan sudah bisa mencapai target zero emission.
ESDM