Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Jaga Kesehatan Pencernaan dengan Mindful Eating dan 5 Cara Ini

Sebaiknya sebelum gangguan pencernaan datang, Anda wajib menjaga kesehatannya dengan cara-cara yang sederhana ini

19 Juni 2020 | 09.31 WIB

Ilustrasi makan buah-buahan. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi makan buah-buahan. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang tidak peduli dengan kesehatan sistem pencernaan. Padahal sistem pencernaan manusia bekerja hampir 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu. Jika muncul gangguan seperti kembung, mual, diare, konstipasi, bahkan hingga kanker baru mulai menyadari pentingnya kesehatan sistem pencernaan.

 

Sebaiknya sebelum gangguan pencernaan datang, Anda wajib menjaga kesehatan. Caranya mudah, Anda cukup berkomitmen untuk mengatur pola makan sekaligus mengubah gaya hidup agar bisa berdampak positif bagi sistem pencernaan. Selain itu, jangan jadikan momen makan sebagai pelampiasan atau emotional eating. Justru sebaliknya, makanlah dengan sungguh-sungguh, tidak terburu-buru, dan kunyah makanan hingga benar-benar lumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Cara menjaga kesehatan pencernaan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Makan dengan mindful eeating

Mindful eating adalah sebuah anjuran untuk makan dengan sungguh-sungguh dan menikmatinya secara perlahan. Cara ini baik untuk menjaga sistem pencernaan. Jika ingin melakukan mindful eating, perhatikan seluruh makanan yang ada di hadapan serta konsumsi dengan sungguh-sungguh. Ini artinya tidak terburu-buru, fokus tanpa ada distraksi hal lain, pilih tiap gigitan dan nikmati seluruh bagian makanan seperti tekstur, temperatur, dan rasanya.

2. Pilah dan pilih apa yang dimakan

Sebisa mungkin, pilihlah makanan yang benar-benar “asli” tanpa banyak tambahan pengawet, perasa, pemanis, atau tambahan sodium yang membuatnya gurih dan menggiurkan. Ini penting karena segala jenis tambahan pada makanan ini bisa menyebabkan peradangan pencernaan. Makanan dengan tambahan pemanis yang mengandung gula tambahan justru dapat menambah jumlah bakteri berbahaya di pencernaan. Ketika rasio bakteri baik dan bakteri jahat tidak seimbang, maka dapat menyebabkan gangguan usus besar hingga Crohn’s disease.

3. Perkaya asupan serat

Serat sudah lama dikenal bermanfaat untuk pencernaan manusia. Baik itu serat yang larut dalam air maupun tidak, sama-sama membantu memudahkan kinerja sistem pencernaan. Orang yang terbiasa mengonsumsi makanan tinggi serat akan mengurangi risiko mengalami GERD, gangguan usus besar, atau luka di lambung. Sehari-hari, menu kaya serat bisa diperoleh dari oat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan olahan whole grain lainnya yang kaya nutrisi. Imbangi pula dengan banyak mengonsumsi sayuran dan buah yang kaya prebiotik.

4. Tetap terhidrasi

Meskipun terlalu banyak minum air putih bisa berbahaya bagi tubuh pada konsisi tertentu, namun tak kalah penting memastikan tubuh tidak mengalami dehidrasi. Untuk mencegah konstipasi dan masalah pencernaan lainnya, idealnya minum 1,5-2 liter cairan setiap harinya. Ini bergantung pada jenis aktivitas dan kebutuhan tubuh masing-masing. Selain air putih, sayuran dan buah yang kaya air seperti timun, zucchini, tomat, melon, stroberi, atau peach juga bisa jadi alternatif makanan sehat dan baik untuk pencernaan.

5. Aktif bergerak

Selain memilah apa saja yang dimakan, olahraga atau aktivitas fisik secara teratur juga berdampak baik bagi sistem pencernaan seseorang. Gerakan dan gaya gravitasi membantu makanan tercerna dengan baik. Itulah mengapa tidak disarankan untuk langsung berbaring setelah makan, tapi lakukan aktivitas ringan seperti berjalan.Orang yang aktif bergerak dapat mencegah terjadinya keluhan pencernaan seperti konstipasi dan gangguan usus besar. Bonusnya, tubuh pun terasa lebih bugar.

6. Kelola stres

Rupanya, mengelola stres adalah kunci menjaga optimalnya sistem tubuh mulai dari kesehatan telinga hingga kesehatan pencernaan. Apalagi, hormon stres bisa berpengaruh terhadap pencernaan secara langsung. Saat tubuh stres dan berada dalam mode fight or flight, maka darah dan energi justru akan dialihkan meninggalkan sistem pencernaan. Tak hanya itu, pencernaan dan otak sangat terhubung. Apa yang terjadi di otak, juga akan berpengaruh pada sistem pencernaan. Pilih cara mengelola stres yang paling sesuai dengan diri Anda. Entah itu dengan berolahraga, melakukan meditasi, yoga, berkebun, dan banyak aktivitas positif lainnya.

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus