Jalan di Lebak Terputus Akibat Tertimbun Longsor, Warga Cibeber Terisolir

TEMPO.CO, Lebak - Masyarakat sejumlah desa di Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak terisolir akibat jalan antardesa putus tertimbun longsor. Ruas jalan antardesa di Kabupaten Lebak Banten tertimbun longsor setelah hujan deras mengguyur daerah itu selama beberapa hari terakhir.

"Kami berharap ruas jalan yang diterjang longsor bisa segera diperbaiki," kata Samsudin, warga Desa Citorek Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak, Minggu 10 Januari 2021.

Akibatnya, jalan tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat sehingga warga kesulitan untuk menjual hasil pertanian ke Kota Rangkasbitung. "Kami berharap pemerintah daerah cepat dilakukan pembangunan agar akses ekonomi kembali berjalan lancar," katanya.

Timbunan longsor terparah di titik Kampung Ciusul, Babakan Ciomas, dan Bojong Manggu. Jalan yang bisa dilewati hanya tersisa 50 sentimeter.

Masyarakat yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) itu merasa terpukul dengan longsor yang menimbun jalan antardesa sehingga berdampak terhadap perekonomian mereka. Jalan rusak tertimbun longsor itu juga membuat mereka sulit pergi ke puskesmas untuk berobat dan melahirkan.

"Kami mendesak ruas jalan antardesa itu kembali dibangun oleh pemerintah daerah," katanya.

Kepala Desa Citorek Kidul Jaro Atok mengatakan saat ini hasil pertanian tidak bisa dipasarkan ke Pasar Rangkasbitung akibat longsor yang menimbun jalan antardesa tersebut. "Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan PUPR agar cepat direalisasikan perbaikan jalan yang terdampak longsor," katanya.

Baca juga: Longsor di Puncak Bogor, Polisi Tutup Jalur Utama dan Alihkan Kendaraan

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak Maman Suparman sudah melaporkan jalan longsor di Citorek Kidul itu kepada Bupati Iti Octavia. "Kami sudah mengagendakan untuk pembangunan jalan itu dan kini tinggal menunggu realisasinya," katanya.