Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Jalan Mundur Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Proyek Kereta Cepat diundur tak cuma sekali. Mulai 2019, lalu diundur kembali pada Desember 2022, hingga ditargetkan kelar tahun ini.

10 Agustus 2023 | 22.20 WIB

Pekerja melakukan perawatan aliran listrik di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 21 Juli 2023. PT China Railway Group Limited (CREC) mencatat hingga Juli 2023, infrastruktur penunjang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang salah satunya merupakan Stasiun Tegalluar saat ini telah mencapai tahap penyelesaian akhir jelang peresmian. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Perbesar
Pekerja melakukan perawatan aliran listrik di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 21 Juli 2023. PT China Railway Group Limited (CREC) mencatat hingga Juli 2023, infrastruktur penunjang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang salah satunya merupakan Stasiun Tegalluar saat ini telah mencapai tahap penyelesaian akhir jelang peresmian. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung beberapa kali diundur operasionalnya, mulai dari 2019, lalu diundur kembali pada Desember 2022, hingga akhirnya ditargetkan rampung tahun ini.

Pada 2015, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mulai dikerjakan. Setahun kemudian proyek tersebut dilabeli sebagai proyek strategis nasional dan sempat ditagetkan beroperasi pada 2019. Namun, penyelesaiannya mundur dan dirancang kembali untuk beroperasi pada Desember 2022. Itu pun masih memerlukan waktu tambahan sehingga target operasionalnya diundur menjadi Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Terakhir, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)—sebagai operator sepur kilat—menjadwalkan proyek untuk soft lanching kereta ceoat langsung oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Bersamaan dengan ditetapkan sebagai uji coba pra-operasi bersama penumpang secara gratis. Namun, uji coba tersebut diundur kembali ke September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eva Chairunisa, General Manager Corporate Secretary KCIC mengatakan perubahan tanggal uji coba itu sudah dikoordinasikan dengan pemerintah. KCIC menginginkan ketika uji coba dilakukan, semua sudah berjalan dengan lancar. “Mudah-mudahan 1 September bisa dilakukan,” ujar dia saat dihubungi pada Senin, 7 Agustus 2023.

Untuk uji coba secara gratis dengan penumpang, KCIC belum mengungkapkan mekanismenya. Menurut Eva, pihaknya akan segera mengumumkannya. Namun, uji coba itu akan mengutamakan masyatakat yang tinggal di sekitar jalur kereta cepat. “Ada juga kesempatan untuk masyarakat daftar mandiri,” ucap Eva.

Sambil menunggu uji coba mendatang, saat ini KCIC fokus dengan beberapa pekerjaan yang sedang diselesaikan. Di antaranya konstruksi dan akses dari atau menuju ke stasiun. Termasuk juga dengan sertifikasi operasional sarana dan prasarana sepur kilat itu yang masih dalam proses oleh Kementerian Perhubungan.


Konstruksi dan akses ke stasiun

Kereta Cepat Jakarta-Bandung dihubungkan dengan empat stasiun, yakni Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar. Dari empat stasiun tersebut, hanya Stasiun Padalarang yang pembangunannya tertinggal. Dokumen yang dibaca Tempo mengungkap progres pembangunan stasiun yakni Halim 97,02 persen; Karawang 98,08 persen; Padalarang 66,01 persen; dan Tegalluar 99,78 persen; serta Depo Tegalluar 99,25 persen.

Tempo juga mendatangi Stasiun Padalarang itu. Berdasarkan pantauan rangka besi terlihat menutupi hampir semua muka bangunan di stasiun tersbut. Bagian atap stasiun yang bergelombang sudah mulai terlihat bentuknya. Penutup atap juga sudah dipasang sebagian. 

Sejumlah pekerja proyek mengaku pekerjaannya saat ini sedang dikebut. Jumlah pekerja juga ditambah untuk mempercepat pembangunan. Bahkan jam kerja pun tak putus hingga tengah malam setiap harinya. Meski ada kebijakan tersebut, beberapa pekerja mengaku tidak yakin pekerjaan rampung pertengahan Agustus. 

“Katanya diperpanjang waktunya tiga bulan lagi,” kata salah seorang pekerja pada Tempo, Senin, 7 Agustus 2023. 

Secara keseluruhan, bangunan stasiun sudah terlihat bentuknya. Dinding bangunan sudah dipasangi. Tiga tangga yang menjadi akses menuju area Stasiun Padalarang yang sebelumnya belum ada, kini sudah dibangun. Eva juga mengaku bahwa Stasiun Padalarang masih tahap konstruksi. “Sudah lebih dari 70 persen, akan saya infokan,” ujar Eva.

Sementara di Stasiun Halim, aksesnya sudah hampir selesai. KCIC menargetkan pertengahan Agustus 2023 rampung khususnya akses yang di Jalan DI Pandjaitan. Akses lainnya ada exit tol 1+850. Bahkan. kata Eva, integrasi fisik untuk penumpang LRT Jabodebek yang ingin menaiki kereta cepat juga sudah siap melalui skybridge.

Untuk Stasiun Karawang, akses di dalam kawasan sudah 80 persen. Sedangkan menuju ke luar kawasan masih dalam proses pembangunan. “Akan kami informasikan (progresnya),” kata Eva. 

Lalu di Stasiun Tegalluar, Jembatan Cibiru sudah hampir selesai dan akan dioperasikan pertengahan Agustus. Jika akses dari Gelora Bandung Lautan Api, Summarecon, Gedebage selesai, maka bisa masuk semua. 

“Kami juga akan kerja sama dengan hotel di sekitar Jawa Barat, mereka bersedia menyediakan shuttle hotel untuk meningkatkan pariwisata,” tutur Eva.

Kritik soal akses stasiun

Soal akses ini juga sempat dikritik oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam sebuah acara diskusi pekan lalu. Dia mengaku mengatakan kesal dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI karena hingga akhir tahun lalu akses stasiun belum dipikirkan. Setelah mengetahuinya, pria yang akrab disapa dengan Tiko ini mengaku langsung mendorong agar semua akses di stasiun KCJB segera dibangun.

Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana juga menyayangkan pembangunan akses tersebut selama ini tidak diprioritaskan. “Karena memang konsentrasinya dulu ada pada infrastruktur kereta dan operasional keretanya. Jadi memang (pembangunan) aksesnya lebih tertinggal,” ujar Aditya saat dihubungi pada Sabtu, 5 Agustus 2023.

Sehingga, dia melanjutkan, menjelang tanggal pelaksanaan operasional kereta cepat itu, maka akses ke dan dari stasiun baru benar-benar digenjot pembangunannya. Pun ketika akan dioperasikan untuk melakukan uji coba terbatas, setidaknya akses di Stasiun Halim dan Stasiun Padalarang harus diselesaikan terlebih dulu.

Aditya menekankan pembangunan akses ke dua stasiun tersebut harus selesai secara fungsional. Artinya, setidaknya akses naik turun penumpang kereta aman dan berkeselamatan.

“Di Halim sudah tersedia akses jalan non tol. Juga angkutan pengumpan misalnya bus Transjakarta, jadi jalan aksesnya dari Jalan DI Pandjaitan sudah tersedia,” tutur Aditya.

Termasuk di stasiun lainnya seperti Stasiun Karawang dan Stasiun Tegalluar yang saat ini juga aksesnya sudah mulai terbangun. “Sebetulnya kereta cepat ini juga masih memerlukan waktu untuk penyelesaian di stasiun-stasiunnya,” ucap Aditya.

Sertifikasi operasional

Soal serifikasi operasional sarana dan prasarana, General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan prosesnya masih berlangsung dengan Kementerian Perhubungan. Hingga saat ini, uji coba prasarana dan sarana juga sudah dilakukan. “Berjalan lancar, tidak ada catatan khusus,” ujar Eva.

Pihak KCIC terus berkoordinasi dengan Kemenhub mengenai apa yang perlu dipenuhi dari administrasi berkas dan lain-lain. Eva menjelaskan pihaknya akan terus mempersiapkan semuanya sampai uji coba pra-operasi kereta cepat dengan penumpang digelar pada 1 September 2023.

Namun, Eva melanjutkan, karena ada 12 sarana, kemungkinan saat operasional sepur kilat juga belum semua sarana bisa digunakan.“Ini akan kami koordinasikan dengan Kemenhub. Harapannya bisa selesai semua. Intinya kalau sudah operasional, sarana dan prasarana harus sudah tersertifikasi,” tutur Eva.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan penerbitan izin operasional kereta cepat masih berjalan prosesnya. Proses tersebut, kata dia, harus diselesaikan karena sebagai syarat uji coba pra-operasi untuk mengakut penumpang. Karena itu uji coba akhirnya dimuncurkan ke September mendatang.

“Kita tunggu, kalau semuanya berjalan baik dan benar kita akan keluarkan izin operasi,” ucap dia pada Jumat, 4 Agustus 2023. 

Usul penerbitan izin sementara

Berkaitan dengan itu, berdasarkan dokumen yang dibaca Tempo, KCIC sempat mengusulkan kepada Kementerian Koodinator Kemaritiman dan Investasi dan Kemenhub untuk mempertimbangkan penerbitan izin sementara/ temporary operating license. Hal itu untuk menjadi landasan operasi sepur kilat yang mulanya ditargetkan pada 18 Agustus 2023.

Menanggapi hal tersebut, Guru besar transportasi dari Universitas Indonesia Sutanto Soehodho, mengaku tidak mengetahui pengalaman di dunia mengenai itu. “Jika tidak pada kondisi urgensi maka sebaiknya temporary license tidak dikeluarkan,” ujar dia.

Alasannya, Sutanto menjelaskan, karena mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pemberi license juga, tidak hanya tanggung jawab operator semata. Namun, yang perlu selalu digarisbawahi adalah syarat keselamatan mutlak diberlakukan meskipun bersifat sementara. “Ini hal yang prioritas dan kritis untuk sistem kereta cepat,” ucap Sutanto.

Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti tidak menanggapi pertanyaan Tempo soal benar atau tidaknya pihaknya mengajukan izin operasi sementara KCJB ke Kemenhub. Dia hanya mengatakan, soal sertifikasi operasional itu, KCIC sepenuhnya mengikuti tahapan yang ditentukan Kementerian Perhubungan. 

“Kami siap mendukung penuh pelaksanaannya dan menyiapkan berbagai data dan informasi yang dibutuhkan dalam rangka kelancaran proses sertifikasi,” tutur Emir.

Soal pengajuan izin operasional sementara, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menampiknya. “Regulasinya enggak ada. Nanti bentuknya apa?” kata Risal.

Untuk mendapatkan izin operasi prasarana KCJB, KCIC perlu mengantongi sertifikasi uji pertama melalui berbagai tahap pengujian. Mulai dari pengujian rancang bangun dokumen, pengujian rancang bangun fisik, hingga akhirnya dilakukan uji fungsi.

Pengujian rancang bangu dokumen adalah proses untuk mengecek kesesuaian dokumen proyek dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 7 Tahun 2022. Aturan tersebut mengenai Penyelenggaraan Kereta Api Kecepatan Tinggi. Sementara pengujian rancang bangun fisik adlah pengecekan kesesuaian kondisi di lapangan dengan dokumen proyek ataupun Permenhub Nomo 7 Tahun 2022. Adapun uji fungsi adalah pengetesan fungsi prasarana dengan berbagai parameter yang telah ditentukan.

Pengujian prasarana kereta cepat dibagi menjadi dua aspek, yakni pengujian jalan dan bangunan, serta pengujian fasilitas operasi. Pengujian jalan dan bangunan meliputi jalur kereta cepat di emplasemen ataupun petak jalur, jembatan, serta terowongan.

Adapun untuk jalur kereta cepat, obyek yang diuji di antaranya rel, wesel, bantalan rel, dan penambat. Sedangkan untuk pengujian fasilitas operasi meliputi persinyalan, telekomunikasi, dan kelistrikan.

Semua pengujian tersebut dilakukan oleh Balai Pengujian Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, didampingi oleh KCIC beserta kontraktor pembangunan proyek sepur kilat itu. KCIC mengatakan bahwa pengujian prasarana kereta cepat dimulai pada 12 Juni lalu dan terus berlangsung hingga saat ini diberbagai area operasional kereta dengan kecepatan 350 kilometer per jam itu.

MOH KHORY ALFARIZI | AHMAD FIKRI | CAESAR AKBAR

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus