Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Jangan Lengah, Kenali 9 Tanda Orang Lakukan Manipulasi Psikologis

Secara psikologis, taktik manipulasi sengaja dilakukan untuk membuat kondisi kekuasaan yang timpang.

5 Juni 2020 | 21.01 WIB

Ilustrasi teman wanita. Unsplash/Trung Thanh
Perbesar
Ilustrasi teman wanita. Unsplash/Trung Thanh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian dari kita pernah bertemu orang yang kerap melakukan manipulasi. Cara ini dapat mengacaukan mental dan eksploitasi emosi seseorang. Pihak yang manipulatif ingin menguasai banyak hal, mulai dari wewenang, kontrol, keuntungan tertentu yang menguntungkannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Secara psikologis, taktik manipulasi sengaja dilakukan untuk membuat kondisi kekuasaan yang timpang. Dengan demikian, korban manipulasi bisa dengan mudah dieksploitasi demi agenda tertentu. Sebab itu, Anda perlu jeli mengidentifikasi tanda-tanda seseorang melakukan taktik manipulasi psikologis.

Tanda-tanda seseorang melakukan manipulasi

1. Jago kandang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Istilah jago kandang layak disematkan bagi orang yang ingin melakukan taktik manipulasi psikologis. Contohnya ketika mengajak bertemu atau berinteraksi, pelaku cenderung memaksakan tempat yang membuatnya lebih dominan seperti kantor atau rumahnya sendiri. Dengan demikian, korban manipulasi memiliki kendali lebih lemah.

2. Mencari kelemahan

Jangan heran jika pelaku manipulasi adalah orang yang andal dalam mencari celah dari apa yang diucapkan korban. Ini adalah cara mereka untuk memprospek calon korban manipulasi. Biasanya, mereka akan membiarkan calon korban berbicara terlebih dahulu baru kemudian mencari celah kelemahannya.

3. Manipulasi fakta

Hal utama yang bisa dengan mudah diubah atau dibolak-balik ketika melakukan manipulasi adalah fakta. Ini familiar di sekitar kita, seperti berbohong, membuat alasan, bermuka dua, victim blamingatau menahan informasi penting. Kebiasaan melebih-lebihkan hal sepele juga bisa mengindikasikan manipulasi fakta.

4. Pemaparan data berlebihan

Memaparkan data dan statistik itu baik, namun tidak jika berlebihan. Sayangnya, inilah yang dilakukan orang manipulatif. Ini termasuk perundungan intelektual atau intellectual bullying dengan memaparkan berbagai fakta yang tidak dikuasai calon korban. Akibatnya, teknik ini membuat calon korban merasa tak berdaya mengambil keputusan.

5. Emosi negatif

Orang manipulatif tak akan segan menunjukkan dengan gamblang emosi negatif seperti berteriak atau membentak saat berada dalam diskusi. Tujuannya agar targetnya memberikan apa yang diinginkan. Tak jarang, pelaku manipulatif berteriak sembari melakukan bahasa tubuh agresif.

6. Hobi memberi deadline

Manipulasi adalah modus yang populer dengan taktik menekan targetnya. Termasuk dengan memaparkan deadline atau tenggat waktu sangat singkat untuk mengambil keputusan. Hal ini umum dilakukan dalam negosiasi jual beli agar target tidak punya kendali dan tak bisa berbuat apa-apa selain setuju.

7. Sarkasme terselubung

Sarkasme juga bisa menjadi senjata manipulator dalam menguasai targetnya. Mereka bisa dengan mudah melontarkan lelucon negatif dengan dalih humor. Topiknya sederhana, mulai dari penampilan, gadget yang dimiliki target, pengalaman, dan banyak lagi. Dengan memposisikan target pada posisi yang buruk, maka dominasi psikologis akan berpihak pada pelaku.

8. Silent treatment

Sangat jauh dari dewasa, namun manipulator tak akan segan melakukan silent treatment. Sederhananya, ini adalah taktik psikologis dengan tidak merespons pesan, email, atau telepon untuk mendiamkan target sehingga membuatnya merasa ragu atau merasa bersalah. Pada akhirnya, target dibuat luluh dan mengambil keputusan yang menguntungkan manipulator.

9. Penuh dengan prosedur tak perlu

Cara lain yang dilakukan manipulator untuk membuat targetnya dengan cepat menyetujui keinginan mereka adalah dengan memberlakukan begitu banyak prosedur. Dengan cara ini, target akan merasa kewalahan dan ingin segera menuntaskan urusan. Prosedur ini bisa berupa tetek bengek birokrasi seperti berkas, hukum, komite, dan lainnya.

 

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus