Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Jangan Menggosok Kulit dengan Handuk setelah Mandi, Dokter Ungkap Risikonya

Setelah mandi biasanya kita refleks menggosok kulit dengan handuk agar cepat kering, ternyata itu tidak disarankan dokter kulit.

29 April 2021 | 16.45 WIB

Ilustrasi wanita mengelap wajah dengan handuk. Freepik.com
Perbesar
Ilustrasi wanita mengelap wajah dengan handuk. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mandi penting untuk kesehatan kulit. Selain membersihkan, membasuh tubuh dengan air dan sabun juga bisa melembapkan kulit serta menyingkirkan bakteri.

Setelah mandi biasanya kita refleks menggosok kulit dengan handuk agar cepat kering. Namun, dokter kulit Rekha Tailor dari Health & Aesthetics, menggosok untuk mengeringkan tubuh dengan handuk harus dihindari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Tahan keinginan untuk menggosok kulit hingga kering dengan handuk saat keluar dari kamar mandi dan cobalah mengeringkan dengan mengelap pelan," saran Tailor, seperti dikutip Express.co.uk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Karena ini membantu kulit mempertahankan kelembapan yang dibutuhkannya agar tetap sehat dan terhidrasi," ujar Tailor. 

Menurut Tailor, membiarkan kulit lembap sebenarnya juga bermanfaat karena membantu kulit menyerap bahan-bahan dalam produk dan mendapatkan manfaat maksimal darinya.

Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah air hangat. Meskipun mandi air hangat dapat menenangkan, namun dapat menghasilkan efek yang tidak diinginkan pada tubuh, Tailor memperingatkan.

Air panas menyebabkan kerusakan pada sel keratin yang berada di lapisan luar kulit atau epidermis.

Baca juga: Manfaat Mandi Air Hangat Sebelum Tidur, Hilangkan Stres dan Bikin Ngantuk

Menurut Tailor, suhu yang lebih tinggi menyebabkan kulit mengering dan memperburuk kondisi kulit seperti eksim, yang seringkali menyebabkan kulit menjadi merah, gatal, dan kering.

Penelitian menunjukkan manfaat mandi air dingin. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One menunjukkan itu mungkin memiliki efek peningkatan kekebalan.

Studi pada 2015 itu berusaha mengevaluasi manfaat mandi air dingin terhadap penyakit, kualitas hidup dan produktivitas kerja.

 

Di akhir penelitian, mereka menyimpulkan bahwa air dingin memicu sistem kekebalan tubuh terlepas dari durasi mandinya. 

Mandi air dingin secara rutin menghasilkan pengurangan statistik ketidakhadiran karena penyakit yang dilaporkan sendiri, kata peneliti menyimpulkan.

Hasilnya tidak sepenuhnya mengejutkan, bahwa mandi air dingin dipercaya memiliki banyak efek menguntungkan kesehatan seperti peningkatan sistem kekebalan tubuh.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus