Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya akan memblokir laman yang menawarkan jasa aborsi. "Kami cek (situs aborsi) dan tindak lanjuti, ya," kata Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Roma Hutajulu saat dihubungi Tempo, Kamis, 24 September 2020.
Penawaran jasa aborsi mudah ditemukan di internet. Dengan mengetik kata kunci 'jasa aborsi' di mesin pencarian Google, sederet situs klinik aborsi tampil.
Salah satunya seperti di laman www.prevencionintegral.com, terdapat lima klinik aborsi yang menawarkan jasa lengkap dengan nomor ponsel yang bisa dihubungi. Selain jasa aborsi, klinik itu juga menawarkan obat-obatan untuk menggugurkan kandungan.
"Jika Anda berminat untuk menggugurkan kandungan, kami siap membantu Anda mulai dengan pemakaian obat sampai pemberian layanan kuret." Demikian iklan di laman itu.
Jasa aborsi juga ditawarkan di laman pencari kerja seperti Linkedin. Dalam laman https://www.linkedin.com/mwlite/company/jual-obat-aborsi-jakarta-utara-wa-08127092708, penjual yang berdomisili di Jakarta Utara dengan terang-terangan menawarkan obat penggugur kandungan sejak setahun yang lalu.
Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ferdinandus Setu belum memberi jawaban. Pertanyaan Tempo mengenai apakah situs semacam ini akan diblokir belum ditanggapi.
Sebuah klinik di Jalan Percetakan Negara III, Senen, Jakarta Pusat, digerebek polisi karena berpraktik aborsi. Klinik itu mempromosikan jasanya melalui website klinikaborsiresmi.com.
Polisi menangkap dan menetapkan 10 tersangka. Mereka adalah LA, 52 tahun, DK (30), NA (30), MM (38), YA (51), RA (52), LL (50), ED (28), SM (62), dan RS (25).
Dari pengakuan para tersangka pelaku, diketahui klinik telah beroperasi sejak 2017 dan telah mengaborsi 32 ribu lebih janin. Untuk tarif yang dikenakan sekitar Rp 2 juta untuk mengaborsi janin berusia di bawah 5 minggu dan Rp 4 juta untuk janin yang telah berumur di atas lima pekan.
Dalam sehari, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan klinik ini bisa melayani 5-6 pasien. Keuntungan yang diraup klinik aborsi ini setiap hari sekitar Rp 10 juta dan meraup Rp 10 miliar hingga saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini