Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TAREQ Ayoub seperti masih di sekitar sini, di ruang-ruang studio jaringan televisi Al-Jazeera. Dalam helm dan jaket antipeluru berwarna biru, lelaki berkumis tebal itu seakan masih mampu menatap TEMPO dengan sorot mata yang tajam dan penuh karisma. Ingin rasanya memeluk dan berbincang dengannya ihwal serbuan tentara Amerika ke Irak, Maret lalu. Apa daya, tubuhnya kini membeku dalam poster yang sengaja dipasang di semua sudut dan gerbang studio televisi yang mangkal di Doha, Qatar, itu. "Agar kami selalu mengenang Ayoub," ujar Abeer Kalla, Koordinator Komunikasi dan Media Televisi Al-Jazeera.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo