Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Indonesia lebih senang menggunakan kendaraan pribadi ketika melakukan perjalanan jauh, termasuk ketika mudik Lebaran. Padahal, berkendara membutuhkan fokus dan juga kesiapan fisik serta mental yang baik, apalagi ketika melakukan perjalanan jarak jauh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, kendaraan yang telah menempuh perjalanan jarak jauh juga rentan mengalami kerusakan. Karena itu, baik pengendara maupun kendaraan perlu berhenti untuk beristirahat ketika sedang melakukan perjalanan jauh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam Pasal 90 ayat (3) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menjelaskan bahwa pengemudi kendaraan bermotor umum wajib beristirahat selama setengah jam setelah berkendara selama empat jam berturut-turut.
Selain itu, pasal tersebut juga menyatakan waktu kerja maksimal pengemudi adalah delapan jam sehari, walau dalam hal tertentu bisa diperpanjang menjadi 12 jam dengan waktu istirahat selama satu jam.
Hal ini dibenarkan oleh Rifat Sungkar selaku Brand Ambassador Mitsubishi di Indonesia. Menurut Rifat, ketika berkendara tanpa berhenti alias tidak dalam kondisi macet, maksimal hanya tiga jam, setelah itu disarankan untuk beristirahat.
"Kalau berkendara terus dan tidak berhenti, sebaiknya maksimal tiga jam. Tapi kalau berhenti alias dalam kondisi bisa sampai empat jam," kata Rifat seperti dikutip Tempo dari laman Mitsubishi-Motors, Senin, 17 Mei 2021.
Rifat juga mengingatkan bahwa ketika melakukan perjalanan jauh dengan mobil jangan berpikir untuk cepat sampai. "Itu salah. Kita harus berpikir selamat, bukan cepat sampai. Sepanjang perjalanan harus bisa menikmati proses berkendaranya," kata Rifat.
Apabila Anda memang ingin cepat sampai di tujuan, Anda dapat memangkas waktu beristirahat dengan bergantian menyetir sehingga apabila ada yang mengantuk atau lelah ada yang menggantikan.
"Triknya, saat yang satu mengemudi terutama di siang hari maka yang satu lagi diusahakan tidur. Tidak usah lama-lama, cukup setengah jam sampai satu jam untuk restart body," kata Rifat.
Bagi Anda yang menggunakan sepeda motor, Founder Yamaha Lexi Community Indonesia (YLCI), Baba Zeal, menjelaskan sebelum Anda berkendara jauh, servislah terlebih dahulu sepeda motor Anda.
“Yang pasti saat turing perhatikan safety riding, kita harus jaga kondisi motor juga kondisi badan,” katanya kepada Gooto, Sabtu, 6 April 2019.
Selain memperhatikan kondisi motor dan tubuh, perlu diperhatikan juga lama berkendara. Menurut Baba, perlu diterapkan sistem setiap dua jam berhenti untuk istirahat agar aman.
Intinya, bagi Anda yang sedang atau akan melakukan perjalanan jarak jauh, istirahatlah jika memang sudah lelah, terlepas sudah empat jam atau belum. Jangan sampai niat hati yang ingin berkumpul bersama sanak saudara justru berubah menjadi malapetaka karena kelalaian dalam berkendara.
NAUFAL RIDHWAN ALY