Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan kasus Covid-19 di Jakarta ikut memengaruhi angka keterisian tempat tidur isolasi atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit Ibu Kota. Hingga hari ini, BOR di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta meningkat lagi menjadi 61 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Update data BOR hari ini, terisi 4.196 pasien Covid-19 dari 6.888 tempat tidur tersedia atau 61 persen. Meningkat dari kemarin yakni 59 persen," kata Wakil Gubernur atau Wagub DKI Ahmad Riza Patria, di Balai Kota Jakarta, Selasa malam, 15 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sedangkan keterisian tempat tidur di ruang perawatan intensif atau ICU terisi 405 pasien Covid-19 dari 880 tempat tidur tersedia atau 46 persen.
Riza mengatakan, peningkatan BOR di rumah sakit rujukan di Jakarta karena penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron lebih cepat ketimbang varian lainnya. Apalagi, tingkat penyebaran Covid-19 sebanyak 61,70 persen merupakan transmisi lokal.
Meski lebih cepat penyebarannya, varian Omicron relatif tidak membahayakan dibanding varian sebelumnya. Namun dia meminta mayarakat untuk tetap tidak mengabaikan varian Omicron.
"Kami mengingatkan seluruh warga DKI untuk tetap hati-hati. Boleh kerja, pergi ke manapun, tapi laksanakan protokol kesehatan 5M. Bagi mereka yang komorbid sebaiknya tetap di rumah," ucap Riza.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, hari ini jumlah kasus aktif di Jakarta naik 341 kasus, sehingga jumlah kasus aktif seluruhnya kini 83.969 kasus.
Untuk kasus positif baru hari ini bertambah 9.482 orang sehingga total seluruhnya menjadi 1.082.965 orang. Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 984.861 atau 90,9 persen, dan jumlah meninggal dunia sebanyak 14.135 orang atau 1,5 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 22 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,9 persen. WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen untuk terkategori aman.
Angka kematian pasien Covid-19 di Jakarta dalam sebulan terakhir menunjukkan tren kenaikan. Data pemerintah DKI Jakarta menunjukkan, jumlah pasien yang meninggal mulai meningkat sejak 29 Januari 2022.
Tempo menghimpun data tersebut dari situs corona.jakarta.go.id. Sepanjang 13-22 Januari 2022, pasien meninggal stagnan di angka nol. Setelah itu hingga 28 Januari, pasien Covid-19 yang tak bisa bertahan hidup rata-rata 2-9 orang per harinya.
Lalu di periode 29 Januari-6 Februari, kenaikan jumlah kematian akibat Covid-19 mulai berkisar belasan hingga puluhan. Pada 8 Februari, 40 orang meninggal akibat terinfeksi virus corona.
Ini bukanlah angka tertinggi. Pemerintah DKI mencatat pasien meninggal terbanyak pada 13 Februari, yakni 43 orang.