Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, mengatakan harus ada pendidikan disiplin bagi masyarakat DKI Jakarta dalam menggunakan fasilitas publik, khususnya bagi para pengguna lift. Disiplin itu diperlukan agar kecelakaan lift, seperti yang terjadi di Blok M Square pada 17 Maret 2017 lalu, tidak terjadi lagi.
"Harus ada pendidikan disiplin terhadap penggunaan lift. Kemungkinan di beberapa mal ada operator di situ, sudah bagus. Kalau sudah penuh, ya, kunci (tutup) saja," ujar Sumarsono di Balai Kota, Senin, 20 Maret 2017.
Baca: Lift Jatuh di Blok M Square, Begini Temuan Polisi
Menurut Sumarsono, lift yang terjun dari lantai 7 Blok M Square itu terjadi akibat banyaknya penumpang, yang memaksa masuk meskipun sudah melebihi kapasitas. Apalagi kondisinya saat itu banyak orang yang berebut menggunakan lift menuju Masjid Nurul Iman untuk menjalankan ibadah salat Jumat.
"Saya kira perlu pendidikan buat warga kita ini, pengguna lift khususnya, supaya disiplin. Insya Allah hari ini kami rapimkan apa yang bisa kami lakukan selanjutnya," ujar Sumarsono.
Baca: Lift Blok M Square Jatuh, 11 Korban Segera Jalani Operasi
Sumarsono mengatakan seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sebanyak 24 korban dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina. Sampai saat ini, kata Sumarsono, delapan di antaranya masih dirawat. Setelah dirawat, korban lift jatuh tersebut harus menjalani masa pemulihan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan membahas kecelakaan lift jatuh dalam rapat pimpinan (rapim) untuk melanjutkan audit, baik dalam bidang manajemen maupun teknis yang menyangkut pemeliharaan, konstruksi, dan sebagainya. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta akan mengecek perusahaan-perusahaan yang selama ini melakukan audit sebulan sekali.
LARISSA HUDA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini