Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kampus Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) punya sarana persembahyangan untuk semua umat beragama. Di sana juga berdiri sebuah pura untuk umat Hindu. Di situlah kontingen dari Bali berkumpul setiap malam sembari bersembahyang. Setiap usai bersembahyang, praja yang berkumpul itu mengucapkan sumpah. ”Saya bersumpah di hadapan Tuhan, selama menjadi praja tidak akan pernah memukul adik-adik praja,” demikian suara bergetar Wayan Gede—bukan nama yang komplet—menirukan lafal sumpah itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo