Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Legit Kudapan Khas Ramadan Kicak Mbah Wono

Kicak Mbah Wono sampai saat ini masih menjadi buruan masyarakat dari berbagai daerah sebagai camilan andalan berbuka puasa karena rasanya yang legit. Kuliner khas Ramadan Yogyakarta ini terbuat dari beras ketan, kelapa, gula pasir, dan vanili sebagai penyedap aroma.

 

2 April 2022 | 00.00 WIB

Kampung Kauman, menjadi tempat produksi kicak Mbah Wono yang legendaris. Tempo/Pribadi Wicaksono
Perbesar
Kampung Kauman, menjadi tempat produksi kicak Mbah Wono yang legendaris. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Kicak Mbah Wono sampai saat ini masih menjadi buruan masyarakat dari berbagai daerah sebagai camilan andalan berbuka puasa karena rasanya yang legit.

  • Warga Kauman, Yogyakarta, yang umumnya mengikuti organisasi massa Muhammadiyah, telah memulai salat tarawih pada kemarin (Jumat) malam, dan hari ini merupakan hari pertama puasa.

  • Kicak Mbah Wono telah melegenda sebagai kuliner khas Ramadan Yogyakarta.

YOGYAKARTA — Dua perempuan wira-wiri di dapur pada sebuah rumah kecil yang lokasinya tersembunyi di gang kampung padat Kauman, Kota Yogyakarta, kemarin, 1 April. Rumah itu merupakan kediaman pribadi sekaligus pusat produksi kicak Mbah Wono, kudapan legendaris yang hanya bisa ditemui masyarakat saat Ramadan. Kicak Mbah Wono telah melegenda sebagai kuliner khas Ramadan Yogyakarta.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Sunu Dyantoro

Memulai karier di Tempo sebagai koresponden Surabaya. Alumnus hubungan internasional Universitas Gadjah Mada ini menjadi penanggung jawab rubrik Wawancara dan Investigasi. Ia pernah meraih Anugerah Adiwarta 2011 dan 2102.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus