Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Lily Gunawan, Dokter Gigi yang Banting Setir ke Bisnis Teh

Ketika ayah Lily Gunawan meninggal, dia langsung meninggalkan karier sebagai dokter gigi.

30 Maret 2017 | 20.10 WIB

Lily Gunawan, Pendiri PT Ara Savis Sejahtera. swa.co.id
Perbesar
Lily Gunawan, Pendiri PT Ara Savis Sejahtera. swa.co.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis teh bukanlah hal yang baru bagi keluarga Lily Gunawan. Bisnis itu sudah digeluti leluhurnya sejak 1951. Kakeknya yang memulai, kemudian diteruskan ayahnya melalui PT Gunung Subur Sejahtera.

Tak ingin mendompelng kerja keras sang ayah, Lily berusaha mandiri dengan mendirikan PT Ara Savis Sejahtera (ASS) pada 2014. Sama seperti Gunung Subur Sejahtera, ASS adalah perusahaan yang memproduksi teh premium. Merek yang diusung adalah Savis.

Menurut Lily, secara kepemilikan, ASS memang merupakan penerus bisnis teh keluarganya. Namun, ASS berdiri dengan manajemen yang sama sekali berbeda dari bisnis teh keluarganya. “Savis merupakan perusahaan startup. Tidak menggunakan fasilitas apa pun dari perusahaan lama, orang-orangnya baru, dan strateginya juga baru,” ujar Lily yang menjabat CEO dan pendiri ASS.

Sebagai anak pengusaha teh, Lily cukup mengenal dunia teh. Di luar profesinya sebagai dokter gigi, dia sering mengamati bagaimana bisnis keluarga dijalankan. “Pada waktu ayah saya meninggal mendadak di 2010, saya langsung mengambil keputusan untuk meninggalkan karier saya sebagai dokter gigi dan bergabung di dalam bisnis teh keluarga,” ujar lulusan Kedokteran Gigi Universitas Trisakti ini.

Hal ini didorong oleh rasa tanggung jawab untuk melanjutkan apa yang sudah diperjuangkan sang ayah yang telah mendedikasikan seluruh hidupnya di dalam bisnis teh ini. Selain itu, juga melihat keberadaan 1.500 karyawan yang menggantungkan hidupnya pada bisnis ini. “Ketika masuk di dalamnya, saya masuk dari nol. Tetapi saya belajar dengan cepat, akhirnya timbul passion saya terhadap teh,” ujar Lily mengenang.

Ia mulai bergabung di bisnis keluarga sebagai direktur keuangan dan pembelian. Namun pada praktiknya, banyak hal yang ia lakukan, mulai dari perekrutan karyawan, processing dari kebun sampai akhir, pembenahan sistem gudang, dan sebagainya. “Sehingga dalam waktu empat tahun dari nol, saya bisa melahirkan diferensiasi produk dengan pabrik dan produk baru,” katanya.

Hadirnya Savis didorong oleh keinginan Lily agar teh premium menjadi tuan di negeri sendiri. Melalui Savis, pihaknya membawa racikan tradisional ke dalam kemasan modern yang bisa dinikmati kapan saja dan di mana saja. “Kami juga mampu membuat racikan internasional dengan menggunakan semua bahan asli dari lndonesia,” kata Lily.

SWA

Berita lainnya:
Warna Favorit Menunjukkan Kepribadianmu

Trik Pakai Legging Supaya Tak Terkesan Santai
Setelah Facial Malah Jerawatan, Ada yang Keliru?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anisa Luciana

Anisa Luciana

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus