Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Makanan yang Dapat Membantu Mengontrol Gejala Endometriosis

Makanan yang menyehatkan seperti sayur, buah, dan ikan berlemak membantu mengurangi gejala endometriosis.

6 April 2022 | 06.31 WIB

Ilustrasi buah dan sayur segar. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi buah dan sayur segar. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Endometriosis, juga dikenal sebagai kista cokelat, sangat umum terjadi pada wanita. Kondisi ini terjadi ketika endometrium, yang merupakan lapisan rahim, tumbuh di luar rahim dan menyebabkan rasa sakit dan memicu gejala seperti nyeri panggul, nyeri haid, nyeri saat berhubungan seksual, buang air besar, dan buang air kecil.

Endometriosis juga dapat menyebabkan pendarahan yang berlebihan dan memiliki efek jangka panjang seperti masalah kesuburan. Meskipun tidak ada cara untuk mencegah timbulnya endometriosis, gejalanya bisa dikelola dengan mengubah gaya hidup, termasuk pilihan makanan dan olahraga.

Memilih makanan yang tepat dapat membantu mencegah beberapa penyakit. Untuk endometriosis, ada makanan tertentu yang dapat berdampak positif pada kondisi tersebut, sekaligus mengurangi keparahan gejalanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

- Makanan kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian membantu memerangi peradangan dan rasa sakit yang dipicu oleh endometriosis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

- Lemak Omega-3 dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, mencegah rasa sakit dan ketidaknyamanan. Makanan ini termasuk salmon, minyak zaitun, kenari, biji chia dan biji rami.

- Makanan yang kaya zat besi termasuk brokoli, sayuran berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, biji-bijian dll.

- Diet bebas gluten seringkali hanya direkomendasikan untuk orang yang memiliki penyakit celiac, tetapi penelitian yang lalu menunjukkan bahwa itu dapat bermanfaat bagi wanita yang menderita endometriosis. Namun, sebelumnya berkonsultasilah dengan dokter.

- Diet rendah FODMAP juga dikatakan membantu dalam mengelola endometriosis. FODMAP adalah singkatan dari "fermentable oligosaccharides, disaccharides, monosaccharides, and polyols". Namun, seperti halnya diet bebas gluten, berbicaralah dengan dokter sebelum melakukannya. 

Selain makanan yang dianjurkan, ada beberapa makanan yang perlu dihindari karena memicu perkembangan endometriosis. 

- Makanan tinggi lemak trans yang paling buruk untuk kesehatan. Makanan olahan dan makanan cepat saji memiliki jumlah lemak trans tertinggi.

- Makanan seperti daging merah, terutama daging merah olahan, dikatakan meningkatkan risiko endometriosis.

- Alkohol, kafein, cola, daging merah, makanan yang dikenal dengan lemak tidak sehat dan makanan manis perlu dihindari untuk membantu mengelola endometriosis dengan lebih baik, bahkan dapat mengurangi risiko kondisi tersebut.

Selain makanan, olahraga juga bisa membantu. Sebab saat olahraga, kadar estrogen menurun. Hormon bahagia juga dilepaskan yang dapat mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan. Namun, nikmati latihan yang mudah dilakukan dan hindari latihan yang intens. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga. Berjalan, berenang, aerobik juga merupakan latihan yang bagus untuk penderita endometriosis. 

TIMES OF INDIA

Baca juga: Jangan Cuek pada Nyeri Haid, Bisa Jadi Itu Tanda Endometriosis

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu. 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus