Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, dilaporkan kembali meletus pada pukul 14.45 WIB, Selasa, 27 Agustus 2016. Gunung yang terletak di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, itu pun melontarkan abu vulkanis setinggi 2.000 meter.
“Aktivitas vulkanis Gunung Barujari meningkat dengan amplitude sebesar 52 milimeter. Abunya condong ke arah Barat,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulis, Selasa, 27 September 2016.
BNPB memperkirakan abu vulkanis tersebut akan mencapai Kota Mataram dan berpotensi mempengaruhi aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok. Masyarakat pun diimbau waspada.
Sutopo menuturkan lembaganya telah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat, BPBD Lombok Tengah, BPBD Lombok Timur, dan BPBD Lombok Utara mengantisipasi situasi terburuk. “Stok masker di BPBD NTB masih 55 ribu lembar dan di Dinas Kesehatan ada 250 ribu lembar,” ujarnya.
Baca: Gempa Dompu Picu Letusan Gunung Rinjani
Debu Gunung Baru Jari, Bandara Lombok Ditutup
Awal Agustus 2016, gunung tersebut sempat meletus karena dipicu gempa berkekuatan 5,7 skala Richter di sekitar Kabupaten Dompu, NTB. Gempa berkedalaman 22 kilometer itu menimbulkan kabut vulkanis yang menyebar ke arah tenggara-barat Laut Lombok. Kabut tersebut pun sempat membuat sejumlah penerbangan di Bandara Internasional Lombok terganggu.
YOHANES PASKALIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini