Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Pencabutan stimulus Covid-19 menimbulkan ketidakpastian risiko kredit.
Tingkat suku bunga rata-rata kredit industri manufaktur turut naik.
Pelaku usaha diharapkan mulai ekspansif pada semester II.
JAKARTA āĀ Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit perbankan sepanjang April 2023 tumbuh 8,08 persen menjadi Rp 6.464 triliun, melambat dari pertumbuhan pada Maret 2023 yang sebesar 9,93 persen. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menuturkan perlambatan itu disebabkan oleh kontraksi pertumbuhan kredit modal kerja menjadi 6,55 persen. Pada bulan sebelumnya, pengucuran kredit modal kerja masih naik 10 persen.
āMelandainya pertumbuhan kredit ini dipengaruhi oleh permintaan kredit yang masih terbatas serta pencabutan stimulus Covid-19 yang secara tidak langsung menimbulkan ketidakpastian risiko kredit,ā ujar Dian, kemarin, 6 Juni 2023. Stimulus yang dimaksudkan antara lain keringanan restrukturisasi kredit selama tiga tahun terakhir. Faktor lainnya, secara musiman, tren pertumbuhan kredit pada April memang cenderung melambat. Ā
Sektor industri manufaktur atau pengolahan menjadi salah satu sektor usaha yang mengalami pelemahan permintaan kredit. Hal itu ditandai dengan menurunnya posisi penyaluran kredit pada periode Maret 2023 menjadi Rp 1.034,1 triliun, turun tipis dari Januari 2023 sebesar Rp 1.036,06 triliun.
Di sisi lain, tingkat suku bunga rata-rata kredit bank kepada industri manufaktur juga naik dari 8,06 persen pada Januari 2023 menjadi 8,21 persen pada Maret 2023. Adapun tingkat risiko kredit macet (non-performing loan) industri manufaktur pada Maret 2023 tercatat sebesar 3,99 persen, yang berarti lebih tinggi daripada NPL gross pada bulan yang sama sebesar 2,49 persen.
Baca juga: Untung Berlipat di Kuartal Pertama
Dian mengungkapkan, memasuki pertengahan tahun ini, OJK mulai menerima proposal penyesuaian rencana bisnis dari sejumlah bank, khususnya perihal revisi target pertumbuhan kredit. Meski demikian, ia mengimbuhkan, secara keseluruhan, industri perbankan masih tetap optimistis pertumbuhan kredit dapat berada pada kisaran 10 persen pada 2023.Ā
āOptimisme ini didorong oleh perekonomian domestik yang relatif pulih setelah berakhirnya pandemi serta persiapan Pemilu 2024, yang umumnya bisa mendorong pertumbuhan konsumsi masyarakat,ā ucapnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo