Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Alergi sperma dapat dialmi wanita dan pria. Jika seseorang mengalami seminal plasma hypersensitivity atau alergi sperma, maka bagian tubuh yang terkena sperma akan menunjukkan reaksi alergi. Alergi sperma ini disebabkan oleh alergi tubuh terhadap protein yang ditemukan dalam sperma. Ada beberapa gejala yang bisa dirasakan ketika terkena sperma, salah satunya adalah gatal di kemaluan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Biasanya kondisi ini terjadi setelah seseorang melakukan hubungan seksual. Dalam waktu 10-30 menit setelah kemaluan terkena sperma maka gatal dapat dirasakan secara tiba-tiba di kemaluan. Pada wanita, gatal biasanya terjadi di vulva (bibir kemaluan) atau vagina. Sementara pada pria, gatal biasanya terjadi di batang penis atau sekitar kulit di atas alat kelamin. Gatal di kemaluan ini mungkin akan sulit untuk ditahan, namun perlu diingat bahwa menggaruk hanya akan menyebabkan kemaluan Anda iritasi.
Karena menggaruk, kemaluan pun bisa menjadi terluka, bengkak, atau bahkan infeksi. Sebenarnya, tak hanya di kemaluan, gatal juga bisa terjadi di anggota tubuh lain, seperti, mulut, tangan, anus, atau dada yang terkena sperma ketika melakukan aktivitas seksual. Selain gatal di kemaluan, terdapat beberapa gejala lain yang dapat dirasakan jika mengalami alergi sperma. Gejala-gejala tersebut, di antaranya:
#1. Kemerahan
Kemerahan di kulit juga merupakan gejala alergi sperma yang umumnya terjadi. Kulit yang terkena sperma seketika bisa langsung menjadi kemerahan, dan tentu membuat penderitanya khawatir. Kulit kemaluan, tangan, atau bagian tubuh lain yang terpapar sperma tampak akan tampak kemerahan layaknya ruam.
#2. Sensasi Terbakar
Ketika Anda memiliki alergi sperma, maka anggota tubuh yang terkena sperma dapat terasa panas seperti terbakar. Sensasi terbakar merupakan gejala yang tak hanya menyakitkan, namun dapat pula mengganggu aktivitas penderitanya sehari-hari. Gejala ini bisa terasa selama beberapa hari.
#3. Bengkak
Bengkak juga bisa timbul sebagai gejala alergi sperma. Bagian tubuh yang terkena sperma akan menjadi bengkak yang disertai dengan kemerahan. Anda dapat mengompresnya untuk meringankan bengkak yang terjadi.
#4. Nyeri
Ketika tubuh penderita alergi sperma melakukan kontak secara langsung dengan sperma, rasa nyeri kemungkinan akan timbul. Rasa nyeri ini umumnya muncul di sekitar vagina, terutama setelah melakukan hubungan seksual.
#5. Biduran
Biduran atau bercak-bercak merah juga dapat muncul pada kulit yang terkena sperma. Sementara itu, pria yang alergi terhadap spermanya sendiri dapat merasakan gejala, seperti sensasi flu setelah ejakulasi, kelelahan, dan tubuh terasa hangat.
Perlu diketahui bahwa makanan atau obat-obatan tertentu yang terkandung dalam sperma, bisa memicu terjadinya gejala. Jika memiliki alergi sperma, sebaiknya gunakan pengaman dalam melakukan hubungan seksual.
Gejala alergi sperma atau seminal plasma hypersensitivity memang hampir sama dengan gejala vaginosis bakteri, infeksi jamur atau infeksi saluran kencing. Oleh sebab itu, dalam mendeteksi kondisi ini diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. Jangan sampai keliru dan salah dalam menentukan penanganan.
Ketika merasakan gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter. Ceritakan secara terbuka apa yang terjadi agar dokter menentukan penyebab sebenarnya dari gejala yang Anda rasakan tersebut. Dokter mungkin akan mengambil sampel sperma pasangan dan menyuntikannya pada kulit penderita alergi sperma untuk melihat reaksi yang terjadi. Jika gejala muncul, maka ia dapat dipastikan memiliki alergi sperma.