Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengomentari komitmen PT Pertamina (Persero) dalam mempercepat tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Dia mengatakan Pertamina perlu melakukan langkah strategis dalam menghadapi transisi energi.
"Apa yang dilakukan Pertamina saat ini adalah bagian dari strategi perusahaan untuk bertahan dengan melakukan diversifikasi usaha dan masuk di industri baterai," ujarnya di Jakarta pada akhir pekan lalu.
Menurut Fabby Tumiwa, Pertamina ingin memastikan BUMN ini tidak kehilangan bisnis ketika terjadi perpindahan dari kendaraan bermotor bakar ke kendaraan listrik.
Pertamina saat ini mengembangkan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan mendorong penetrasi kendaraan listrik dengan bekerjasama dengan Gojek. Pertamina juga menyiapkan kajian lanjutan untuk menghasilkan pilot commercial pemanfaatan kendaraan listrik.
Pilot commercial beserta Gojek ditargetkan terlaksana pada 2021. Kajian tersebut adalah pelaksanaan nota kesepahaman Pertamina-Gojek yang ditandatangani 21 April 2020. Studi ini dijadwalkan selesai pada Desember 2020.
Proyek pilot commercial Pertamana-Gojek akan dilakukan di area Jabodetabek yang akan diterapkan pada daerah lain jika proyek ini memiliki prospek ekonomi yang baik.
Pertamina dan Gojek akab menguji 25 sepeda motor listrik dan 5 stasiun penukaran baterai di wilayah Jakarta Pusat, yaitu di Pool Gojek Petojo, Olimart MH Thamrin, SPBU Mangga Besar (31.107.03), SPBU Cikini (31.103.03), dan SPBU Abdul Muis (31.102.02).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini