Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Jalan Gunung Balong I, RT 009 RW 004, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, membuat Tempat Pembungutan Suara (TPS) 073 tempat mereka mencoblos berbeda dari umumnya TPS di lokasi lain. Mereka membuatnya dengan tema horor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Para petugas di Kelompok Penyelenggara Pemilihan Suara (KPPS) berdandan ala tokoh-tokoh horor, mulai dari Valak, pocong, mumi, hingga vampir. Area TPS juga didekorasi dengan tema yang mendukung seperti replika kuburan dan jejaring laba-laba.
Petugas KPPS juga menyediakan stan foto lengkap dengan properti horor. Para pencoblos yang ingin berfoto dikenakan biaya Rp 10 ribu, di mana sebagiannya akan didonasikan ke Yayasan Yatim Piatu Al Hikmatunnisa, Jalan Lebak Bulus 3, Cilandak, Jakarta Selatan.
Suasana TPS nomor 073 yang bertemakan horor di Jalan Gunung Balong, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Rabu, 17 April 2019. Tempo/Adam Prireza
Sejak di pintu masuk, calon pemilih sudah disambut dua kuburan buatan lengkap dengan batu nisan berbahan dasar karton. Di bagian langit-langit atap TPS tergantung pula kain-kain putih lengkap dengan bercak merah darah.
Yasin Adnan, Ketua KPPS TPS 073, menjelaskan, ia dan anggotanya ingin sesuatu yang berbeda dan unik dalam pemilihan umum tahun ini. "Pengen dibikin unik dan timbul ide horor. Jadi horor itu kan kesannya tidak memihak ke kubu sana maupun sini," ujar Yasin ketika ditemui di TPS 073, Rabu 17 April 2019.
Selain untuk tampil beda, kata Yasin, tujuan memberikan tema adalah untuk menarik minat warga datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya. Hasilnya, dari 288 orang yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) TPS 073, Yasin mengatakan 80 persen lebih mencoblos hari ini.
Yasin Adnan, ketua KPPS di TPS nomor 073 yang bertemakan horor di Jalan Gunung Balong, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Rabu, 17 April 2019. Tempo/Adam Prireza
"Mungkin penasaran dan akhirnya mau datang ke TPS. Dengan menerapkan tema, kami juga ingin mengurangi jumlah golput di sini," tutur Yasin.
Seorang warga setempat, Siti, mengajak anak dan suaminya berswafoto di stan foto yang disediakan. "Unik aja dan karena baru tahun ini jadi penasaran datang ke TPS. Selain untuk nyoblos tentunya, he he he..." ujar Siti.