Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ekses negatif memang tak terhindarkan dengan menjamurnya milisi sipil belakangan ini. Tapi kesalahan tidak bisa sepenuhnya ditimpakan hanya kepada mereka. Kemunculan laskar-laskar itu bagaimanapun tidak bisa dipisahkan dari akutnya krisis ekonomi, politik, dan hukum yang terjadi di Indonesia. Konflik politik menjadikan terciptanya hubungan saling membutuhkan antara elite politik dan milisi. Krisis ekonomi menjadikan bisnis pengamanan swasta jadi dibutuhkan. Lalu, jauh di atas itu semua, krisis hukum telah menciptakan sikap frustrasi yang berkepanjangan. Kejahatan—baik politik maupun sosial—tidak pernah diselesaikan secara hukum. Akhirnya, aksi main hakim sendiri jadi solusi, seperti ketika massa—meski tidak terorganisasi—membakar tewas pencuri yang tertangkap. Berikut adalah sejumlah aktor dan organisasi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo