Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Divisi Sekretaris PT MRT Jakarta (Perseroda) Rendi Alhial mengungkapkan pembangunan Diaphragm Wall atau D-Wall Stasiun Kota baru saja dimulai. Menurut dia, ada sekitar 134 panel dinding stasiun yang akan dibangun di bawah tanah dengan kedalaman 30 meter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Satu panel memiliki panjang hingga enam meter dengan ketebalan mencapai 1,2-1,5 meter," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 15 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Stasiun Kota adalah salah satu stasiun proyek MRT Fase 2A. Pada fase ini, kereta Ratangga akan membentang sepanjang 5,8 kilometer. MRT Fase 2A terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.
Rendi menjelaskan, D-Wall berfungsi sebagai dinding bangunan di stasiun bawah tanah MRT Jakarta. Pengerjaan dinding tersebut, lanjut dia, akan membutuhkan waktu sekitar 173 hari.
Dia menuturkan tantangan utama pembangunan D-Wall di Stasiun Kota adalah lokasinya yang berdekatan dengan area permukiman dan aktivitas warga. Bahkan, jarak penggalian dan bangunan di sekitarnya hanya kurang dari dua meter.
"Terdapat sekitar 100 bangunan yang berada di sekitar area proyek pembangunan Stasiun Kota ini," tutur dia.
Karena itu, tim konstruksi PT MRT Jakarta dan kontraktor melakukan sosialisasi satu per satu kepada para penghuni, pemilik, atau pengelola bangunan di sekitar proyek.
Baca juga: Proyek MRT Jakarta Fase 2A Sudah 45,5 Persen, Terowongan Stasiun Bundaran HI dan Thamrin Tersambung
Selain sosialisasi dan pendekatan langsung, secara teknis, tim konstruksi juga melakukan inject soil improvement dan pre-construction survey terhadap seluruh bangunan tersebut.
"Hal itu dilakukan untuk memastikan agar proses pembangunan tidak menimbulkan dampak buruk terhadap bangunan di sekitar area proyek," terang dia.
Tim konstruksi, Rendi menambahkan, juga akan menyiapkan mekanisme mitigasi pemantauan pergerakan tanah dengan metode on-site visual pasca D-Wall terbangun. Caranya dengan memasang lampu indikator di sepanjang area bangunan sekitar lokasi proyek.
Stasiun Kota merupakan salah satu stasiun MRT Jakarta dengan desain bertemakan gerbang Batavia. Stasiun ini didesain dengan panjang sekitar 412 meter, lebar 20,6 meter, dan kedalaman 20,1 meter.
Kontraktor bakal membangun dua level beranda peron (concourse) dan satu peron (platform) di stasiun tersebut. Integrasi Stasiun Kota dengan halte bus Transjakarta juga disiapkan agar pengguna transportasi publik mudah transit.
"Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pelestarian terhadap sejarah Jakarta," tutup dia.
MRT Fase 2A dibagi menjadi dua segmen. Segmen pertama untuk rute Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai pada Maret 2025. Sementara segmen dua, kereta akan melintasi Harmoni-Kota yang ditargetkan rampung Agustus 2027. Setelah itu, PT MRT Jakarta akan melanjutkan Fase 2B dengan rute Kota hingga Depo Ancol Barat.
Baca juga: 5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.