Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Marthen Indey bertemu dengan pejuang Indonesia di pengasingan.
Awalnya memata-matai, akhirnya menjadi simpati.
Kesadaran Marthen dan kawan-kawannya soal kolonialisme mulai bersemi.
MARTHEN Indey baru sadar dia, keluarga, dan 31 anak buahnya akan diasingkan begitu kapal motor yang membawa mereka tiba di Anida, Pesnamnam, satu kawasan hutan di hulu Sungai Digul, Papua Selatan. Pantas saja, pemerintah kolonial Belanda yang saat itu menduduki Papua memerintahkan mereka membuka hutan dan membangun bivak-bivak di belantara itu. Padahal tempat itu sangat menyeramkan karena menjadi tempat tinggal suku Jair dan Mandobo yang kerap membunuh musuh-musuhnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Kepincut Pejuang di Pengasingan"