Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

PAM Jaya Ungkap DKI Ketergantungan Air Baku dan Air Curah dari Daerah Lain

PAM Jaya mengalami ketergantungan air baku maupun air curah dari daerah lain hingga lebih dari 90 persen.

23 Desember 2020 | 13.37 WIB

Pemandangan deretan karamba jaring apung (KJA) yang terdapat di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat,m 16 April 2017. Pemkab Purwakarta mulai menertibkan secara bertahap 15.000 KJA yang bukan milik warga Purwakarta. ANTARA/Sigid Kurniawan
Perbesar
Pemandangan deretan karamba jaring apung (KJA) yang terdapat di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat,m 16 April 2017. Pemkab Purwakarta mulai menertibkan secara bertahap 15.000 KJA yang bukan milik warga Purwakarta. ANTARA/Sigid Kurniawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Air Minum Jakarta Raya atau PAM Jaya mengalami ketergantungan air baku maupun air curah dari daerah lain hingga lebih dari 90 persen. Direktur Utama Perusahaan Daerah PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo menyampaikan sebagian besar sumber air baku dan air curah di Jakarta berasal dari Jawa Barat dan Banten.  

Menurut Priyatno, 82 persen air baku dan air curah DKI mengalir dari Waduk Jatiluhur, Jawa Barat, 12 persen dari Tangerang, dan enam persen dari sungai atau kali Ibu Kota.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Jadi bisa membayangkan bagaimana DKI sebagai Ibu Kota Indonesia ketergantungan terhadap air curah maupun air baku berasal dari luar Jakarta," kata dia dalam diskusi virtual, Rabu, 23 Desember 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena itulah, PD PAM Jaya berupaya memanfaatkan air di Ibu Kota menjadi air baku, meski kapasitasnya kecil. Bambang berujar salah satu upaya yang dilakukan dengan membangun sistem penyediaan air minum (SPAM) di sejumlah lokasi.

Proyek ini dikembangkan bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta agar dapat memperluas cakupan pelayanan air bersih ke warga membutuhkan. Target PAM Jaya adalah mendirikan SPAM Hutan Kota, SPAM Pesanggrahan, SPAM Ciliwung, SPAM Mookevart, dan SPAM Jatiluhur.

"Setidaknya bisa menjadikan kami menutupi gap antara kebutuhan dengan ketersediaan yang kita miliki saat ini," jelas dia.

Baca juga: Anies Baswedan Terbitkan Adendum Kerja Sama PAM Jaya dan Aetra

Saat ini, Bambang merinci, kapasitas air di Ibu Kota mencapai 20.227,5 liter per second (lps) dengan panjang pipa 11.916 kilometer. Sementara itu, total pelanggan PAM Jaya per Oktober 2020 sebanyak 888.342.

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus