Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

PDIP: Interpelasi Formula E Seperti Cewek Mau Dilamar Tapi Duit Nikah Belum Ada

Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengatakan interpelasi Formula E semakin diperlukan ketika balapan mobil listrik itu akan digelar.

10 April 2022 | 21.54 WIB

Foto udara progres pembangunan Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Jumat, 25 Maret 2022. Sirkuit yang memiliki lintasan sepanjang 2.400 meter yang terdiri dari 18 tikungan dan panjang trek lurus sekitar 527 meter pembangunnya saat ini telah mencapai 87,9 persen dan ditargetkan rampung pada awal April 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Foto udara progres pembangunan Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Jumat, 25 Maret 2022. Sirkuit yang memiliki lintasan sepanjang 2.400 meter yang terdiri dari 18 tikungan dan panjang trek lurus sekitar 527 meter pembangunnya saat ini telah mencapai 87,9 persen dan ditargetkan rampung pada awal April 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, mengatakan interpelasi Formula E justru semakin diperlukan ketika pelaksanaan balap mobil listrik itu semakin dekat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Ibarat posisi cewek mau dilamar, kawinmu tanggal 4 Juni tapi duit belum ada, undangan belum cetak, wajar gak kalau ceweknya nanya kamu serius nikah gak sih?” kata Gilbert Simanjuntak saat dihubungi pada Ahad, 10 April 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya analogi itu mirip dengan urgensi interpelasi Formula E saat ini, ketika hari perhelatan semakin dekat tetapi juga perlu pertanggungjawabannya. Anggota Komisi B DPRD DKI itu mengatakan interpelasi dibutuhkan guna transparansi anggaran uang rakyat yang sudah dikeluarkan untuk perhelatan balap mobil listrik ini.

“Orang bukan yang pemerintah kok, tetapi uang rakyat. Ini justru sangat serius karena semua orang cemas uang Rp710 miliar sudah keluar,” kata Gilbert.

Ia mengatakan rapat interpelasi tetap bisa digelar meski sudah melewati 4 Juni waktu pelaksanaan Formula E. Interpelasi, katanya, tetap bisa dilakukan setelah selesai Formula E untuk menanyakan pertanggungjawaban dana APBD yang sudah dikeluarkan.

“Prinsipnya bukan jadi interpelasi atau tidak, tetapi kenapa dia (Gubernur Anies) takut interpelasi? Apa yang dia takutkan? Sampai kemudian diajak makan malam. Kalau PDIP tidak mau diajak makan malam. Kita terima diskusi tapi di ruang paripurna,” ujar anggota DPRD Fraksi PDIP ini, menyinggung ketika fraksi penolak interpelasi menerima undangan makan malam dengan Anies Baswedan.

Ia mengatakan PDIP sudah melobi fraksi lain untuk menjadwalkan rapat paripurna. Namun ia mengatakan hasil lobi itu masih menunggu keputusan ketua fraksi masing-masing.

“Jangan kaya kemarin yang dibilang ilegal. Apanya yang ilegal? Orang tidak ada yang dilanggar kok,” katanya.

Sebelumnya, pada 8 April kemarin, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono berencana mempertanyakan transparansi anggaran dalam interpelasi Formula E.

"Sampai hari ini kan sudah mengeluarkan duit miliaran tetapi kajiannya enggak ada," katanya.

Gembong menyatakan tak tahu isi kajian penyelenggaraan balap mobil listrik internasional itu di Ibu Kota. Karena itu, dia kebingungan jika ditanya apakah penjualan tiket balap Rp 350 ribu akan memetik untung.

Target penonton Jakarta EPrix juga berubah-ubah. Semula dalam proposal pengajuan penyertaan modal daerah (PMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro), jumlah penonton diasumsikan mencapai 90 ribu orang.

Jumlah penonton tersebut kemudian melorot lagi menjadi 10 ribu orang, tapi kembali lagi ke 50 ribu orang.

"Jadi bolak-baliknya ini menandakan kajiannya tidak matang, persiapannya tidak matang, perencanaannya tidak matang," ujar Gembong.

Sementara Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta juga menggulirkan upaya interpelasi Formula E dilanjutkan kembali. Ketua Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan interpelasi harus berlanjut agar Gubernur DKI Anies Baswedan menjelaskan pendanaan ajang balapan itu.

"Harapannya interpelasi bisa jadi ajang buka-bukaan. Biar semuanya jelas," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 9 April 2022.

Menurut Anggara, banyak hal yang perlu dijelaskan Anies Baswedan, mulai dari pembayaran uang komitmen (commitment fee) Rp 560 miliar, kejelasan kontrak, hingga studi kelayakan Formula E.

Upaya fraksi PDIP dan PSI menggelar rapat paripurna interpelasi Formula E sempat gagal karena tidak kuorum pada 28 September 2021. Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi memutuskan untuk menunda rapat tersebut.

Rapat interpelasi Formula E itu tidak kuorum, karena hanya dihadiri 33 anggota DPRD DKI dari Fraksi PDI Perjuangan dan PSI saja yang menyetujui interpelasi Formula E, sedangkan 73 anggota dewan dari tujuh fraksi sejak awal menolak. Rapat dinyatakan kuorum apabila mereka yang hadir sebanyak 50 persen +1 dari total anggota DPRD atau 54 orang.

Formula E akan digelar di Jakarta pada 4 Juni 2022. Sirkuit balap Jakarta E-Prix ini memiliki layout searah jarum jam dengan total panjang 2,4 kilometer, lebar 16 meter (kiri dan kanan trek masing-masing 2 meter), serta panjang garis lurus 600 meter dan berbentuk menyerupai kuda lumping.

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus