Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelecehan seksual terjadi di bus Transjakarta pada Kamis lalu, 30 November 2023, viral di media sosial. Kejadian itu ramai menjadi perbincangan di twitter, atau kini bernama X, usai akun @DellanyM mengunggah sebuah utas pukul 09.48 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam utas itu, Dellany Madjid, pemilik akun @DellanyM bercerita tentang seorang pria yang melakukan masturbasi di bus Transjakarta rute L13E yang menghubungkan Puri Beta-Latuharhari dengan kode bus MYS-17024. Unggahan pertama dari utas itu telah dilihat sebanyak 2,2 juta kali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berkenaan dengan utas itu, PT Transjakarta melalui akun @PT_Transjakarta membalas pada pukul 15.08 bahwa telah menegur dan menginterogasi pelaku. PT Transjakarta mengklaim bahwa pelaku merupakan penyandang disabilitas autisme dan sudah memasukkannya dalam status orang dalam pengawasan di lingkungan transportasi publik tersebut.
Saat ditanyakan, Dellany menyebut bahwa dirinya tak bisa menyimpulkan apakah pelaku mengidap disabilitas mental atau tidak. Yang dilihatnya, pelaku memang kadang senyum-senyum sendiri. "Dia enggak berinteraksi dengan siapa-siapa tapi nyengir-nyengir sendiri," katanya kepada TEMPO, Minggu, 3 Desember 2023.
Dellany menyebut bahwa gerak-gerik pelaku juga cukup aneh. Tangan pelaku, dia menjelaskan, tak pernah berhenti bergerak. "Ada aja gerakan yang enggak umum," ujarnya.
Dellany mengaku yang pertama menegur pelaku saat yang bersangkutan berada di sisi bus bagian depan. "Setelah dia pindah ke bagian belakang bus yang banyak laki-laki, dia berdiri persis di sebelah perempuan dan tangan pelaku kena kepala dan bahu perempuan itu. Sama perempuan itu ditegur dan pelaku nurut," tuturnya.
Dellany menyebut bahwa penumpang lain baru menaruh perhatian kepada pelaku saat bus mulai berada memasuki wilayah halte CSW di kawasan Blok M. "Aku masih nangis, masih syok. Enggak tahu dia jadi diturunin di situ atau enggak," katanya.
Lebih lanjut, Dellany menduga bahwa tak banyak yang melihat pelaku melakukan masturbasi sebagaimana yang dia saksikan. "Di belakang dia persis ada orang, karena terlalu dekat, secara pandangan mungkin enggak ke bawah, enggak ke arah kelamin dia kayak yang aku lihat," katanya.
Tak hanya itu, saat dirinya menegur pelaku pertama kali, penumpang lain justru merasa risih karena dianggap membuat gaduh. "Mereka malah pada bilang 'sssttt'," ujarnya menirukan penumpang lain.
Mendengar tanggapan Transjakarta, Dellany menyampaikan keraguannya kalau pelaku adalah penyandang autisme. "Katanya diinterogasi. Apakah mereka menghadirkan dokter, psikolog, atau psikiater, aku enggak tahu. Menurutku sih enggak. Lantas kok pelaku bisa disebut autis?"
Mengenai keraguan itu, Transjakarta belum memberikan tanggapan balik.