Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Profesor Soekry Erfan Kusuma samar-samar mengingat riuhnya identifikasi korban bom Bali I pada Oktober 12 tahun silam. Pada satu malam di Rumah Sakit Sanglah di Denpasar, ia melihat seorang pria yang sedang kebingungan mencari istrinya. Sewaktu terjadi ledakan, pria asal Kanada itu sedang berada di kamar hotel. Sedangkan sang istri, yang merupakan warga Korea Selatan, pergi dengan adiknya ke Paddy's Café.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo