Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
BAHKAN sebelum istilah novel grafis akhirnya disepakati untuk dirujukkan kepada Will Eisner, pelopor ”gerakan” ini lewat kumpulan empat komik pendeknya, A Contract With God (1978), Teguh Santosa sudah menyebut karyanya yang berupa trilogi sebagai novel bergambar. Yang dia maksud sebagai novel bergambar tiada lain, ya, novel grafis itu—menurut definisi yang mana pun.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo