JAKARTA – Penjambretan di jalanan marak terjadi di Jakarta dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Dalam sepekan belakangan, polisi menerima setidaknya empat laporan penjambretan di kawasan Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
Kepolisian Daerah Metro Jaya mengidentifikasi setidaknya 54 titik rawan kejahatan jalanan di Ibu Kota. Kawasan berbahaya tersebut terdapat di seluruh wilayah Jakarta. “Ada di Jakarta Pusat, Timur, Jakarta Barat, Utara, sampai Jakarta Selatan,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, kemarin.
Argo Yuwono menjelaskan, di wilayah Jakarta Pusat, misalnya, titik rawan kejahatan terdapat di perempatan Coca-cola, Stasiun Senen, dan Jalan Sudirman hingga Tosari. Sedangkan di Jakarta Barat, tempat yang perlu diwaspadai setidaknya di sekitar Taman Sari, Tambora, dan kolong Jembatan Grogol.
Nah, untuk Jakarta Timur, polisi lebih berfokus di wilayah Cawang, Pulogadung, Pasar Rebo, serta Kampung Rambutan. Kemudian daerah Tanjung Priok dan Penjaringan dipandang sebagai titik paling rawan di Jakarta Utara. "Jakarta Selatan, kemarin di Pondok Indah, Palmerah, Rempoa dan Kemang, dan lainnya."
Menurut dia, penjambret tak segan-segan melukai korbannya hingga tewas. Seperti penjambretan yang dialami Warsilah, penumpang ojek daring di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Juga Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Syarief Burhanudin, yang terluka parah di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
"Menanggapi hal itu, Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk melakukan operasi kewilayahan mandiri," kata Argo.
Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Idham Azis, memberikan penjelasan detail tentang operasi memberantas kejahatan jalanan tersebut. Dia menuturkan, tim operasi kewilayahan mandiri bekerja di bawah komando Biro Operasi Polda Metro Jaya. Tim dibagi menjadi 16 unit, yakni 13 tim dari polres dan tiga tim Polda Metro Jaya.
Idham memerintahkan anggotanya menembak di tempat pelaku kejahatan jika mereka membahayakan masyarakat. "Tidak usah ragu untuk menindak tegas terukur," ujarnya.
Dia pun mengingatkan ihwal tempat-tempat sasaran utama operasi, antara lain jalan raya, stasiun, terminal, dan pusat-pusat belanja. Seribu personel dari tingkat polda dan kepolisian resor diterjunkan mulai 3 Juli hingga 4 Agustus 2018 untuk memberantas tindak kejahatan jalanan itu.
Operasi tersebut sekaligus dimaksudkan sebagai penjagaan keamanan menjelang perhelatan olahraga Asia, Asian Games ke-18, di Jakarta. "Fokusnya mencegah dan memberantas penjambretan, begal, curas (pencurian dengan kekerasan), dan curat (pencurian dengan pemberatan)," kata Argo.
Argo mengimbau masyarakat untuk turut mencegah kejahatan dengan bersikap waspada dan menjaga barang-barang pribadi ketika sedang di keramaian. Dia mencontohkan agar pada saat berkendara tidak mengeluarkan telepon seluler atau menggunakannya ketika membonceng sepeda motor.
Tindakan lengah tersebut kerap dimanfaatkan pelaku kejahatan. "Jangan beri kesempatan penjambret beraksi,” ucapnya.