Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan pimpinan Gabungan Ormas Islam Betawi atau GOIB Andy M. Shaleh telah meminta maaf soal pemasangan spanduk penolakan bioskop XXI di Pusat Grosir Cililitan, Jakarta Timur. Meskipun begitu, polisi akan mendalami dugaan ujaran rasisme dalam spanduk tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Dia menyesali perbuatannya. Soal dugaan ujaran rasisme masih kami dalami semua. Dia sudah minta maaf," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Yusri mengatakan pemeriksaan terhadap Andy dilakukan pada Kamis malam atau setelah spanduk itu viral di media sosial. Dari pemeriksaan tersebut, Andy menyampaikan penyesalannya sehingga polisi dan TNI mencabut spanduk tersebut.
Dari Andy, polisi menyita selebaran dengan nada rasisme serupa sebanyak 5 rim dan 1 buah spanduk. Spanduk yang berisi ajakan aksi unjuk rasa oleh GOIB bertajuk "Demo Bela Agama Islam dan Pribumi" itu rencananya digelar pada Jumat siang, 17 Januari 2020. Namun hingga Jumat sore, demo itu tak berlangsung di PGC Cililitan.
Di dalam spanduk itu, aksi bertujuan untuk memprotes dibangunnya Bioskop XXI yang berdekatan dengan Masjid As-Sinah di lantai tujuh PGC. Undangan berisi kalimat-kalimat berbau rasial terhadap suku tertentu itu ditandatangani oleh Andy M. Sholeh Goib sebagai penanggung jawab aksi.