Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pria Tewas dengan Leher Tersayat di Rumah Kos di Serpong, Keluarga Minta Jasad Diautopsi

Warga sekitar rumah kos di Pondok Jagung, Serpong Utara itu mengaku tak ada yang mengenal sosok pria tersebut. Hanya sebut tinggal bersama istri siri.

18 September 2023 | 17.29 WIB

Petugas Polres Kota Tangerang Selatan saat memeriksa rumah kos lokasi penemuan mayat dengan luka sayat di leher di Pondok Jagung, Serpong Utara, Sabtu 16 September 2023. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Perbesar
Petugas Polres Kota Tangerang Selatan saat memeriksa rumah kos lokasi penemuan mayat dengan luka sayat di leher di Pondok Jagung, Serpong Utara, Sabtu 16 September 2023. (TEMPO/Muhammad Iqbal)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Polisi Kota Tangerang Selatan menyatakan masih menyelidiki sebab kematian MZ di rumah kos Perumahan Pondok Jagung, Serpong Utara. Jasad Musoneb, nama lengkap pria berusia 35 tahun itu, ditemukan bersimbah darah dengan luka sayatan di leher pada Sabtu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kematian pria asal Batang, Jawa Tengah, itu ditemukan di rumah kos yang disewanya bersama istri siri bernama Fitriah. Temuan segera diikuti evakuasi ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk dilakukan autopsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juru bicara Polres Kota Tangerang Selatan, Ipda Ferdian Bayu, mengungkapkan kalau keluarga Musoneb telah meminta jasad di-autopsi. "Selanjutnya kasus ini masih dalam penyelidikan oleh Tim Gabungan Tim Opsnal Satreskrim Polres Tangsel dan Unit Reskrim Polsek Serpong," katanya, Senin 18 September 2023. 

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Alvino Cahyadi, saat dihubungi, menyatakan, "Masih diselidiki penyebab kematiannya. Tunggu hasil lidik dulu ya." 

Warga sekitar Dian Ernawati menyebut tidak nengenal sosok korban. Dian adalah penjaga di kompleks kos yang bertetangga dengan rumah kos hunian Musoneb. "Enggak kenal, tahunya karena sudah rame ini," ujarnya. 

Dian menilai kalau seharusnya kompleks rumah kos tersebut hanya dihuni oleh pria. Hal itu berdasarkan aturan yang berlaku di lingkungan sekitar. "Tapi dirumah itu ada campur," ujarnya. 

Daryo, warga lainnya, menduga korban tinggal bersama istri sirinya. Namun dia juga tidak mengenalnya lebih jauh. "Enggak ada yang kenal karena memang sangat tertutup," ujarnya. 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus