Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di sebuah sudut Kota Medan, Nelson Tansu menghabiskan tahun-tahun masa kecilnya bersama roh para fisikawan dunia. Albert Einstein, Werner Heisenberg, Richard P. Feynman, dan Murray Gell-Mann. Di ruang keluarga, di meja belajar, bahkan di kamar tidur, ayah dan kakeknya tak henti-hentinya mematrikan kebesaran tonggak-tonggak sains dari masa silam ke dalam otaknya yang muda-belia.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo