Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Ramai soal Sikap Cherry Lai ke Karyawan, Begini Kondisi Bekas Kantor Brandoville Studios

Cherry Lai, co-owner studio animasi Brandoville Studios, diduga bersikap semena-mena terhadap karyawannya

13 September 2024 | 19.42 WIB

Suasana tampak depan kantor Brandoville Studios,  Jumat, 13 September 2024. Menurut Satpam gedung sebelah, kantor ini tutup sejak Juli 2024. TEMPO/Jihan Ristiyanti.
Perbesar
Suasana tampak depan kantor Brandoville Studios, Jumat, 13 September 2024. Menurut Satpam gedung sebelah, kantor ini tutup sejak Juli 2024. TEMPO/Jihan Ristiyanti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Brandoville Studios menjadi pembicaraan setelah co-owner perusahaan, Cherry Lai, diduga bersikap sewenang-wenang kepada karyawannya. Nama istri dari pendiri Perusahaan, Ken Lai, itu menjadi topik tren di media sosial atas perbuatannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Brandoville Studios pernah berkantor di Jalan Sumenep, Nomor 23, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Gedung empat lantai itu tampak sepi Jumat siang tadi. Pagar berkelir emas tertutup rapat dan digembok. Dari luar, terlihat dedaunan kering menutupi area halaman dalam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tutup sejak Juli, kurang tahu kenapa," ujar Firman, seorang petugas keamanan yang menjaga gedung di sebelahnya. Ia sudah bekerja di sana selama 5 tahun.

Melalui laman resminya, Brandoville Studios menyebut mereka sebagai studio Triple-A game art dan Animasi di Indonesia.

Jika mengacu pada sosial media resmi Brandoville Studios, mereka mengumumkan tutup per 17 Agustus 2024. Perusahaan ini berdiri sejak 2018 dengan nama Brandoville Lemon Sky. Kemudian berganti nama menjadi Brandoville Studios. Tidak jelas alasan mereka menutup usahanya. 

Sementara dugaan tindakan sewenang-wenang yang dilakukan Cherry Lai diungkap salah satu karyawannya lewat media sosial. Beredar tangkapan layar percakapan antara Cherry dan karyawan di aplikasi pesan singkat yang menunjukkan tindakan tersebut.

Cherry diduga kerap bersikap semena-mena kepada karyawannya. Misalnya, melakukan panggilan di atas jam 00.00, menghukum karyawan dengan meminta menampar dirinya sendiri, dan karyawan baru diperbolehkan pulang dini hari dari kantor. 

Tempo berusaha mengkonfirmasi kabar yang ramai di sosial media melalui konfirmasi langsung di sosial media resmi mereka dan mendatangi kantor bekas Brandoville Studios. Meski kantor tertutup, namun tulisan Brandoville Studios masih tertempel pagar luar dan bagian atas rumah.

Karena tidak ada penjaga, surat permintaan konfirmasi di masukkan ke dalam pagar. "Nanti tanggal 15 ada petugas kebersihannya yang bakal ke sini, bersih-bersih." ujar Firman. 

Sepengetahuannya, rumah yang menjadi kantor itu memang berstatus kepemilikan dari si empunya perusahaan. "Kalau Cherry saya sering dengar namanya, bos mereka memang," ujar dia.

Namun, Firman juga tidak mengetahui sebab perusahaan tersebut  tutup. "Saya dengarnya buka perusahaan baru," tuturnya. Ia turut membenarkan jika pegawai di sana memang kerap pulang dini hari. 

Jihan Ristiyanti

Lulusan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Surabaya pada 2020 , mulai bergabung dengan Tempo pada 2022. Kini meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus