Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Rujak cingur, kuliner khas Surabaya. Tak biasa, jenis makanan ini justru dibuat dengan bahan yang berbeda dengan rujak pada umumnya. Cingur pakai irisan tulang rawan hidung sapi yang teksturnya kenyal dan lunak. Dilumuri dengan petis, pasta hitam olahan udang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Konon, sejarahnya rujak cingur berasal dari Mesir. Pada masa perdagangan, resep ini dibawa hingga ke Tanjung Perak Surabaya. Dulunya pakai daging hidung unta. Tapi divariasikan jadi berbahan hidung sapi. Cingur artinya mulut, merujuk pada mulut ataupun moncong sapi yang direbus. Sehingga disebut dengan rujak cingur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adapun bahan masakan rujak cingur adalah tulang rawan hidung sapi atau kikil, tauge, kacang panjang dipotong-potong. Kangkung, pisang batu yang diparut kasar, tempe dan tahu goreng. Untuk bahan pastanya pakai petis udang, kacang tanah yang digoreng, kecap manis, asam dan air masak.
Berikut resep memasak rujak cingur:
Terlebih dahulu, rebus cingur yang telah dibersihkan, lalu potong dadu. Setelah matang, kemudian rebus tauge, kacang panjang dan kangkung. Tempe dan tahu yang telah digoreng juga dipotong, sisihkan.
Campur bumbu rujak cingur dengan petis, sayuran, tempe, dan tahu, aduk rata. Tambahkan bawang goreng dan kerupuk supaya lebih nikmat. Rujak cingur siap disajikan dan dinikmati.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION