Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Saat Rebana dan Orasi Aksi Bela Ulama Bersahutan di Istiqlal

Masjid Istiqlal menjelang maghrib tadi tampak riuh. Suara-suara orasi dari lapangan parkir terdengar silih berganti.

9 Juni 2017 | 20.26 WIB

Berbagai kegiatan Ramadan yang diselenggarakan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat tetap berjalan lancar kendati hingar bingar aksi terdengar hingga ke dalam, 9 Juni 2017. TEMPO/Aghniadi
Perbesar
Berbagai kegiatan Ramadan yang diselenggarakan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat tetap berjalan lancar kendati hingar bingar aksi terdengar hingga ke dalam, 9 Juni 2017. TEMPO/Aghniadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Masjid Istiqlal menjelang maghrib tadi tampak riuh. Suara-suara orasi dari lapangan parkir terdengar silih berganti. Orasi dari mobil komando itu merupakan bagian dari aksi bertajuk Aksi Bela Ulama 96 yang diadakan Alumni 212 pada Jumat 9 Juni 2017.

Selain peserta aksi, pengunjung yang ingin berbuka puasa di masjid ini pun mulai berdatangan. Para pedagang dengan gesit menawarkan berbagai dagangan mereka ke para pengunjung itu.

Aksi Bela Ulama 96 itu memang tak digelar di dalam masjid seperti yang mereka rencanakan. Hal ini terjadi karena larangan yang dikeluarkan pengelola Masjid Istiqlal dengan alasan mereka sudah punya acara sendiri.

Tempo mencoba masuk dan melihat dari dekat acara yang diadakan pengelola. Di lantai dua masjid, terlihat 40 anak usia sekolah dasar tampak antusias mengikuti sebuah kegiatan. Inilah salah satu kegiatan yang diadakan pengelola yaitu pesantren kilat bertajuk The Adventure of Ramadhan bekerjasama dengan sebuah lembaga pendidikan privat.


Baca: Istiqlal Tak Beri Izin Aksi Bela Ulama 96, Idrus Sambo Ngotot

"Aku anak soleh, rajin salat, rajin ngaji," ujar mereka serempak. Barisan anak-anak tersebut lalu berpindah ke teras yang luas di lantai ini untuk bermain.

Dibantu beberapa orang fasilitator, mereka membentuk sebuah lingkaran. Salah satu anak diminta untuk membacakan satu ayat surat Al Ghasyiyah, untuk kemudian dilanjutkan teman di sebelahnya. Gadis kecil bertudung merah jambu rupanya lupa salah satu bagian surat tersebut. Tampak sedikit malu, sebagai gantinya ia diminta membacakan surat lain. Pilihannya jatuh pada surat Al Asr, yang kali ini didarasnya dengan fasih.

Tiwi, 20, salah satu fasilitator mengaku permainan seperti ini membantu anak didiknya untuk tak takut mengakui ketika mereka salah atau lupa. "Anak-anak menghafal dengan bermain. Kalau mereka salah pun kami minta yang lain untuk tak ikut mengejek. Malah saling mengingatkan," ujarnya.

Selesai bermain, Tiwi dan beberapa fasilitator mengajak mereka ke aula bawah untuk beristirahat. Kebetulan koridor dekat teras memang mulai penuh.

Di dalam masjid pukul 17.20 WIB, sekitar seribu orang sudah duduk manis di koridor tengah untuk berbuka puasa bersama. Jamaah bahkan luber hingga ke pelataran Teras Raksasa. Belasan remaja masjid khusyuk menghentak rebana dan bernasyid ria di atas panggung untuk menghibur jamaah.


Baca: Hari Ini Alumni 212 Aksi Bela Rizieq, Kapolda: Untuk Apalagi?

Kanda Kusmana, salah satu petugas yang sedang mengatur barisan jamaah, hirau dengan hiruk pikuk di pekarangan. Ia malah asyik mengobrol dengan beberapa pemuda lain yang berlatih rebana. Kepada Tempo, ia bercerita setiap harinya ia harus mengelola pembagian tak kurang dari 3.500 porsi makanan berbuka.

"Hari ini ramai karena malam Jumat. Ini juga ada nasyid, musik-musik Islam saban malam Jumat dan malam Sabtu," tuturnya menyimak irama salawat.

Hari ini, kata dia, jumlah porsi tetap disediakan seperti biasa, walaupun banyak massa berkerumun di halaman masjid karena ada aksi. "Wah, kalau yang di luar sih kami nggak diminta ngurus. Ini buat yang duduk di dalem aja," ujarnya menunjuk massa Aksi Bela Ulama 96.

Dua ratus meter keluar masjid, suasana masih terdengar berbeda. Pekikan keras masih mengudara kendati waktu berbuka kurang dari setengah jam lagi.

"Kami mujahidin yang hadir di Masjid Istiqlal, mengumandangkan kebenaran. Semoga apa yang kita lakukan mendapat ridho dari Allah!" teriak seorang orator.

AGHNIADI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juli Hantoro

Juli Hantoro

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus