Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Sandi Jawab Tudingan Pembohong oleh Buruh di Aksi Hari Pahlawan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (Sandi) menjawab tudingan buruh yang menyebutnya telah berbohong dan mengingkari janji kampanye Pilkada 2017.

10 November 2017 | 18.22 WIB

Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan aksi demo kawasan Patung Kuda Indosat, Jakarta, 10 November 2017. Dalam aksinya buruh menuntut naikkan UMP/K tahun 2018 sebesar 50 US $ (Rp. 650.000,-). TEMPO/Subekti.
Perbesar
Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan aksi demo kawasan Patung Kuda Indosat, Jakarta, 10 November 2017. Dalam aksinya buruh menuntut naikkan UMP/K tahun 2018 sebesar 50 US $ (Rp. 650.000,-). TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno atau Sandi menjawab tudingan para buruh yang menyebutnya telah berbohong dan mengingkari janji saat kampanye. "Kami fokus all out, tidak akan pernah lari dari komitmen kami untuk mennyejahterakan buruh," kata Sandi di Balai Kota DKI, Jumat, 10 November 2017.

Sandi mengatakan, kesejahteraan para buruh harus diangkat dengan meringankan biaya hidup mereka. Sebab, Sandi melihat bahwa perekonomian saat ini sedang lesu dan membuat daya beli masyarakat turun.
Baca : Sandi Perintahkan BUMD Beri Fasilitas Usai Penetapan UMP DKI 2018

Untuk menekan biaya hidup buruh, Sandi mengatakan bahwa pemerintah hadir dengan membuat kebijakan di bidang transportasi dan belanja sehari-hari. Sehingga, ia menyebutkan akan menggratiskan tarif naik Transjakarta kepada buruh, dan memberikan insentif jika mereka berbelanja di pasar milik PD Pasar Jaya dengan harga jauh di bawah eceran pasar tradisional.

"Itu yang akan kami lakukan sebagai bentuk intervensi. Keberpihakan Anies-Sandi untuk rekan-rekan serikat pekerja yang ber-KTP DKI dan tinggal di daerah-daerah terpantau survei yang perlu kami bantu hidup layaknya," ujar Sandi.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal menyebut Anies-Sandi sebagai pemimpin pembohong karena menetapkan upah yang tak sesuai dengan janji kampanye. Menurut Iqbal, pemimpin DKI tidak pernah memikirkan nasib buruh lantaran upah yang ditetapkan lebih rendah dari Bekasi dan Karawang. Padahal biaya hidup di DKI jauh lebih besar ketimbang dua daerah itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Said Iqbal bersama buruh lainnya pun melakukan unjuk rasa di Balai Kota DKI, hari ini yang bertepatan Hari Pahlawan, memprotes kebijakan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Ia mendesak pemerintah merevisi penetapan UMP DKI 2018 sebesar Rp 3,6 juta menjadi Rp 3,9 juta. Ia menilai, upah yang layak justru bisa memicu daya beli. "Daya beli bisa naik kalau upah tidak murah," kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Friski Riana

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus