Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bogor akan melaksanakan sekolah tatap muka untuk SD, SMA dan SMA atau sederajat mulai Juli 2021.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi mengatakan pembelajaran tatap muka (PTM) tahun ajaran 2021-2022 itu merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, yakni Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Berdasarkan SKB Empat Menteri tersebut, Pemerintah Pusat menjadwalkan PTM untuk SD, SMP dan SMA, mulai Juli mendatang," kata Hanafi di Bogor, Jumat 9 April 2021.
Persiapan pembelajaran tatap muka yang disiapkan Pemerintah Kota Bogor hanya kegiatan belajar mengajar saja. Tidak ada kegiatan ekstrakurikuler dan tidak ada kantin di sekolah. "Murid harus membawa bekal dari rumah," ujarnya.
Dinas Pendidikan Kota Bogor juga mempersiapkan langkah teknis dan membentuk Satgas Covid-19 Pelajar. "Beberapa sekolah sudah mempersiapkan sarana dan prasarananya, mulai dari tempat mencuci tangan, desinfektan, dan alat pengukur suhu tubuh. Nanti akan diuji coba, sebelum digunakan," katanya.
Hanafi mengatakan jumlah SD di Kota Bogor sangat banyak, yaitu 300 sekolah, sehingga Dinas Pendidikan harus melakukan persiapan dengan matang. "Jumlah siswanya juga sangat banyak. Kami mengkhawatirkan penerapan protokol kesehatannya, terutama menjaga jarak sesama siswa," ujarnya.
Dinas Pendidikan Kota Bogor akan mempersiapkan dengan matang sebelum memutuskan pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka. "TK dan PAUD masih dievaluasi karena risikonya lebih besar," kata Hanafi.
Dinas Pendidikan akan meminta persetujuan orang tua siswa untuk pembukaan sekolah melalui polling. Ada sejumlah alternatif untuk pembelajaran tatap muka di sekolah. Pertama, 30 persen siswa belajar di sekolah dan 70 persen dari rumah. Setiap kelas akan dibagi menjadi tiga kelompok belajar dan akan digilir siswa yang belajar tatap muka di sekolah.
Alternatif kedua, untuk siswa SMP dan SMA akan belajar di sekolah secara bergiliran. Sebagai contoh, Senin dan Kamis untuk kelas 9, Selasa dan Jumat untuk kelas 8, serta Rabu dan Sabtu untuk siswa kelas 7. "Konsep ini masih agak repot," katanya.
Baca juga: Di Sekolah Tatap Muka Siswa Dilarang Keluar Kelas Saat Jam Istirahat, Sebab...
Alternatif sekolah tatap muka ketiga adalah siswa masih ke sekolah 50 persen dan belajar dari rumah 50 persen. Pertukarannya dilakukan setiap pekan. "Konsep ini dinilai lebih efektif," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini