Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Sensasi Makan Domba Lunak ala Turki

Suasana ala Turki dapat dinikmati di Anatolia Authentic Turkish Restaurant, Kemang, Jakarta.

26 April 2016 | 16.58 WIB

Menu utama Anatolia Kemang
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menu utama Anatolia Kemang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hidangan daging domba dengan tulang besarnya, cous cous, serta salad mentimun dan tomat begitu mengundang selera. Inilah salah satu makanan Turki yang menjadi menu andalan di restoran Anatolia, restoran yang menyajikan makanan Turki.

Daging domba yang disajikan sangat empuk dan tidak bau. "Kami menggunakan rempah-rempah khusus, dan waktu memasaknya yang penting," kata asisten chef yang sempat menyapa tamu yang menikmati masakannya.

Makanan yang tersaji di piring besar itu bernama Kukuslu Kuzu Haslama, salah satu menu pilihan di bagian lamb shank (tulang kering). "Lamb shank memang menu andalan kami," kata Sulabh B. Rayanani, Manajer Komunikasi Pemasaran Anatolia.

Anatolia diklaim oleh Sulabh sebagai restoran makanan Turki pertama di Jakarta. Restoran makanan Turki tak banyak di Jakarta. Selain Anatolia, ada Turkuaz Turkish Restaurant, yang berada di Jalan Gunawarman, Kebayoran Baru. Kebetulan pemiliknya pernah menjadi chef di Anatolia.

Tentu bukan hanya Kukuslu Kuzu Haslama yang bisa dinikmati di restoran yang berada di Jalan Kemang Raya ini. Pilihan menu yang ditawarkan sangat banyak. Untuk lamb shank sendiri ada 8 jenis. Adapun untuk makanan pembuka ada 14 jenis yang ditawarkan. Untuk salad ada 9 jenis dan makanan utama 12 jenis. Sementara itu, untuk grilled dan kebab ada 10 jenis serta makanan penutup 14 jenis.

Makanan yang paling direkomendasikan, selain Kukuslu Kuzu Haslama di makanan utama, adalah humus di makanan pembuka. Atau bisa memilih yang lebih lengkap, Meze Plate. Makanan pembuka ini berisi beberapa makanan: humus dan minyak zaitun; spinach boark's (filo pastry yang berisi bayam); maydonos salatasi (salad prasley dengan tomat, bawang merah, sejenis gandum, dan extra virgin olive oil); serta tahini patlican (terung bakar, bawang putih, yoghurt, dan extra virgin olive oil ).

Sementara itu, untuk makan penutup, yang paling direkomendasikan adalah baklava, kue kering berlapis yang dicampur dengan mentega dan kacang pistacio yang diberi sirup dan madu buatan sendiri.

Bagi para vegetarian juga ada banyak pilihan makanan. Misalnya felafil untuk pembuka. Makanan ini terbuat dari kacang polong dan sayuran yang dihaluskan dan digoreng kering, disajikan dengan tahini saus bawang putih. Selain itu, ada Sebzeli Yayla Kababi.

Adapun minuman khas Turki adalah teh dan kopi Turki. Namun, bagi penggemar minuman alkohol, restoran yang bisa menampung sekitar 70 tamu ini juga menyediakan berbagai minuman beralkohol. Bahkan ada yang khas Turki, yakni Yeni Raki.

Selain makanan, suasana Turki bisa dirasakan di Anatolia. Saat memasuki ruangan, melintasi pintu kayu tebal, temaram lampu dari Turki menyambut pengunjung. Dinding sekeliling ruanganpun dipenuhi hiasan dari Turki, seperti piring dan keramik dengan motif Turki.

Selain itu, hiburan yang biasa ditemukan di Turki mewarnai restoran ini pada akhir pekan. "Ada pertunjukan tari perut," kata Sulabh. Tarian dimulai pada pukul 20.00, yang terbagi dalam dua sesi.

KORAN TEMPO

Berita terpopuler lainnya:
3 Langkah Memulai Manajemen Waktu
Pepper Lunch, Kuliner Zaman Flinstones
Mamah Dedeh di Depan Yusril: Pret, Enggak Percaya Gua!

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

R. Dina Andriani

R. Dina Andriani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus