Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Simak Nasihat Bahasa Inggris Anies Baswedan di Kepulauan Seribu

Menurut Anies Baswedan, tugas di Kepulauan Seribu adalah kesempatan buat para pejabat menunjukkan prestasi.

11 November 2017 | 11.18 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendengarkan masukan dari warga Kepulauan Seribu, 11 November 2017. FOTO: Tempo/Friski Riana
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendengarkan masukan dari warga Kepulauan Seribu, 11 November 2017. FOTO: Tempo/Friski Riana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbicara di depan masyarakat dan pejabat yang ditugaskan di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu dalam kunjungannya hari ini, Sabtu, 11 November 2017. 

Anies ingin para pejabat di sana bertindak seakan-akan lahir dan besar di Pulau Seribu sehingga bisa melihat banyak kesempatan yang bisa dilakukan. Anies juga meminta Bupati Kepulauan Seribu Irman beserta dan jajarannya melihat dan mendorong semua potensi di pulau itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Untuk bisa melihat kemungkinan, Anies menyarankan mereka berpikir seperti orang asing yang baru pertama kali datang tapi bertindak seperti penduduk asli. Lalu, dia menyampaikan sebuah ujaran dalam Bahasa Inggris di hadapan para pejabat dan masyarakat setempat.

"Pesan saya, think like a stranger, act like a native," kata Anies dalam pidatonya. "Kerjakan hal-hal yang selama ini tidak pernah dipikirkan."

Menurut Anies, tugas di Kepulauan Seribu adalah kesempatan buat mereka menunjukkan prestasi dan jangan memandang Kepulauan Seribu sebagai sebuah masalah yang dihindari. Pejabat harus menunjukkan bahwa masyarakat di kepulauan dan daratan memiliki kesempatan dan kesejahteraan yang sana.

"Kami ingin mendorong yang termarjinalkan. Kami ingin angkat posisi yang terlemahkan," ujarnya.

Adapun pejabat yang berada di Balai Kota, Anies Baswedan menuturkan, akan menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan warga Kepulauan Seribu sebagai garis terdepan wilayah. "Kita susah karena di Pulau Seribu harus diubah (menjadi) untung kita tinggal di Pulau Seribu."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus