Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekolah Menengah Atas Negeri Unggulan M.H. Thamrin atau SMA Husni Thamrin menyatakan siap menggelar sekolah tatap muka pada 2021. Kepala SMA Husni Thamrin, Warnoto, mengatakan masih menunggu arahan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk pembukaan sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami tinggal menunggu keputusan. Secara persiapan protokol kesehatan sudah kami siapkan semuanya," kata Warnoto saat dihubungi, Ahad, 22 November 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia menuturkan sekolah telah menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Sejumlah sarana yang telah disiapkan di sekolah di antaranya tempat pencuci tangan, pengukur suhu, hingga disinfektan.
"Prinsipnya kami nanti mengikuti kebijakan pemerintah daerah. Karena pembukaan sekolah berdasarkan kajian pemerintah daerah," ujarnya.
SMA Husni Thamrin, kata dia, merupakan salah satu sekolah berasrama di DKI. Sekolah telah mengkaji sistem belajar siswa saat nanti memulai belajar tatap muka. Sekolah pun telah mengundang komite sekolah yang mewakili orang tua siswa untuk membahas sekolah tatap muka.
Pembukaan sekolah nantinya bakal melihat kesiapan dari siswa dan izin orang tua. "Karena ini sekolah berasrama kami juga akan menerapkan masuk bertahap mulai dari 25 persen, 50 persen, 75 persen sampai 100 persen sesuai arahan Pemerintah DKI."
Adapun jumlah siswa per kelas di SMA Husni Thamrin selama ini hanya dibatasi 22 orang. Dalam menerapkan protokol kesehatan, menurut dia, Husni Thamrin sangat siap menerapkan belajar tatap muka. "Karena kalau hanya dibolehkan 50 persen saja di setiap kelas hanya 11 siswa."
Namun meski secara kesiapan telah terpenuhi, kata dia, masih ada orang tua yang menyampaikan khawatir jika sekolah dibuka. "Tapi ada juga orang tua siswa yang meminta belajar tatap muka karena kasihan anak mereka terus berada di rumah tanpa pernah bertemu guru. Semua keputusan nanti kami serahkan ke orang tua sebelum memulai belajar tatap muka," ujarnya.
Warnoto memastikan siswa yang masih belajar dari rumah bakal mendapatkan materi yang sama dengan di sekolah saat dibuka. "Tidak ada bedanya materi yang kami berikan saat belajar dari rumah maupun di sekolah. Karena saat dimulai belajar tatap muka sebagian anak masih harus tetap belajar dari rumah."