Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Universitas Indonesia mengadakan kuliah umum Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil tentang kebijakan pendaftaran tanah. Kuliah umum diadakan pada Senin, 17 Desember 2018.
Baca: Hujan, Pembagian Sertifikat Tanah Jokowi dan Anies Kebanjiran
“Mulai sekitar pukul 10.00 di Balai Sidang UI Kampus Depok,” ujar juru bicara UI Rifelly Dewi Astuti, Senin, 17 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Rifelly, Sofyan Djalil akan menyampaikan kuliah umum bertajuk “Program Strategis Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PSTL) Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.”
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil berharap seluruh tanah yang ada di kawasan NKRI sudah dapat bersertifikat pada tahun 2025 mendatang.
"Kami memiliki target yakni tahun 2025, seluruh tanah di Indonesia sudah terdaftar," kata Sofyan Djalil, Selasa.
Menurut dia, pemerintah pada saat ini sangat peduli dan berfokus antara lain kepada tantangan terkait pendaftaran tanah yang tersebar di seluruh wilayah Republik Indonesia. Untuk itu, lanjutnya, pemerintah telah menetapkan target pendaftaran tanah.
Guna mewujudkannya, ia menyatakan bahwa Kementerian Agraria dan Tata Ruang sedang melaksanakan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PSTL).
Sofyan menjabarkan bahwa dengan program PSTL itu juga ke depannya bakal didaftarkan persil per persil tanah sehingga nantinya menjadi peta lengkap.
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil menyatakan pelaksanaan program "Single Land Registration System" atau sistem pendaftaran tanah terpadu akan menjadi solusi persoalan pertanahan Nusantara.
Menurut dia, sistem pendaftaran tanah tersebut akan memudahkan publik mengetahui lahan dan tanah milik mereka dengan meng-klik NIK seseorang.
Baca: Jokowi: Warga Jakarta Jangan Tergoda 'Sekolahkan' Sertifikat
Sofyan Djalil menyebutkan bahwa pada tahun lalu, kementerian agraria berhasil mendaftarkan sertifikat hingga 5,4 juta bidang. Pada tahun ini sekitar tujuh juta bidang, serta tahun depan ditargetkan sembilan juta bidang.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini