Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dokter datang! Dokter datang!" Seruan itu membuncah memecah keheningan. Hari masih pagi di Kampung Olas, Pulau Seram Barat, Maluku Tenggara. Jam di tangan saya baru menunjukkan pukul 5 pagi. Kapal kayu yang difungsikan sebagai klinik terapung yang saya tumpangi baru saja merapat di dermaga kecil di kampung itu setelah menempuh perjalanan laut 10 jam dari Ambon, ibu kota Maluku. Matahari baru sedikit, tapi cahayanya telah merayapi permukaan desa.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo