Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SEMBILAN bulan setelah Chairil Anwar wafat, sepuluh sajaknya muncul dalam Tiga Menguak Takdir. Selain berisi karya Chairil, buku kumpulan puisi ini berisi sajak Rivai Apin dan Asrul Sani. Buku ini dirancang sejak satu setengah tahun sebelum diterbitkan Balai Pustaka pada Januari 1950. ”Gagasan itu muncul pada saat kami akan menegakkan 'Surat Kepercayaan Gelanggang',” ujar Asrul dalam buku kumpulan puisi Chairil, Derai-derai Cemara.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo