Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hans Bague Jassin sedang membaca naskah di ruang redaksi majalah Panji Pustaka pada suatu siang di tahun 1943 ketika seorang pemuda ceking bermata merah dengan rambut awut-awutan menyodorkan sebuah sajak berjudul ”Nisan”. Terpukau oleh sajak tersebut, Jassin kemudian mengajak pemuda yang tak lain Chairil Anwar itu mengobrol.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo