Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Sudah Mewabah di Afrika, Ulat Armyworm Ancam Asia

Para ilmuwan berusaha mempelajari ulat perusak tanaman yang disebut dengan armyworm yang tengah menyebar cepat di seluruh penjuru Afrika.

6 Februari 2017 | 12.18 WIB

Ulat Armyworm yang tengah merajalela di Afrika. (www.africa.upenn.edu)
Perbesar
Ulat Armyworm yang tengah merajalela di Afrika. (www.africa.upenn.edu)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan tengah menjejak ulat perusak tanaman yang disebut dengan armyworm yang kini tengah menyebar cepat di seluruh penjuru benua Afrika dan dapat mencapai Asia tropis dan Mediterania dalam beberapa tahun ke depan, sehingga mengancam perdagangan komoditas pertanian.

Dalam riset yang dirilis hari ini, para ilmuwan pada Pusat Pertanian dan Biosains Internasional (CABI) yang berbasis di London, menyatakan hama yang sebelumnya tidak pernah berkembang di luar benua Amerika itu kini diperkirakan telah menyebar ke Afrika dalam beberapa tahun.

Ulat ini merusak tanaman jagung muda dengan menyerang titik tumbuhnya dan masuk liang gerek dalam tongkol tanaman.

"Kemungkinan ini menyebar ke Afrika sebagai ulat dewasa atau telur dalam jumlah besar pada penerbangan komersial langsung yang sejak itu menyebar di Afrika karena kekuatan terbangnya yang kuat dan terbawa sebagai zat pencemar pada hasil tanaman," kata kepala ilmuwan CABI Matthew Cock.

Armyworm, yang di Amerika Serikat disebut fall armyworm karena punya karakteristik migrasi saat musim gugur, adalah asli Amerika Utara dan Selatan serta bisa menghancurkan jagung yang sangat penting bagi keamanan pangan di bagian besar Afrika.

Wabah ini diduga sudah menyebar di Zambia, Zimbabwe, Malawi dan Afrika Selatan. Badan pangan PBB, FAO, pekan lalu menyatakan bahwa ulat itu telah menyebar ke Namibia dan Mozambique.

Riset CABI itu mendapati bukti dua spesies fall armyworm di Ghana untuk pertama kalinya dan para ilmuwan kini berusaha memahami bagaimana ulat itu bisa di sana, bagaimana penyebarannya, dan bagaimana petani melawannya dengan cara yang ramah lingkungan.

"Ini untuk pertama kalinya terbuktikan bahwa kedua spesies tumbuh dan berkembang di daratan Afrika," kata Cook. "Menyusul laporan sebelumnya dari Nigeria, Togo dan Benin, ini menunjukkan ulat-ulat itu jelas sekali sedang menyebar dengan sangat cepat."

Selain memakan jagung, ulat ini juga memakan sekitar 100 spesies tanaman, termasuk padi, tebu, kubis, bit, dan kedelai.

Cook mengingatkan bahwa hama ini bisa menyebabkan kerugian yang luar biasa dan membengkakkan utang petani. Oleh karena itu Cook mendesak langkah segera untuk membantu petani menjabarkan strategi terbaik dalam mengendalikan hama itu.

Kementerian pertanian Afrika Selatan pekan lalu menyatakan tengah mendaftarkan pestisida yang digunakan untuk membasmi hama armyworm, demikian Reuters.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yocta Nurrahman

Yocta Nurrahman

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus